Share

Benar-benar Kecewa

Aira disibukkan dengan pekerjaannya, sampai lupa kalau sudah waktunya istirahat. Biasanya Vani yang mengingatkannya, tapi hari ini Vani sedang keluar bersama beberapa staff untuk suatu urusan.

“Bu, dipanggil Pak Bara,” kata seorang OB mendekati Aira.

“Saya?”

“Iya, Bu. Ditunggu di ruangannya.”

“Ok, terima kasih.”

“Ngapain Pak Bara memanggilku ya? Apa yang aku kerjakan tadi salah ya?” kata Aira dalam hati. Ia takut jika sampai melakukan kesalahan.

“Masuk!” Terdengar suara Bara, ketika Aira mengetuk pintu ruangan.

“Bapak memanggil saya?” tanya Aira dengan sopan.

Bara mengangguk, ia masih menyelesaikan pekerjaannya.

“Duduklah!” Bara menunjuk sofa yang ada di ruangan itu. Aira mengangguk.

Baru beberapa kali Aira masuk keruangan ini. Ruangan yang tampak elegan, tanpa banyak furniture dan barang-barang.

Bara mendekati Aira sambil memegang kantong berisi makanan dan duduk di depannya.

“Nggak usah tegang gitu, masa sama calon suami kok formal sekali,” ledek Bara.

“Ini dikantor, Pak!”

“Aira,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status