Share

Bab 76

Wanita itu Mira. Dia datang bersama anaknya. Ternyata Mira datang ke pemakaman ini. Aku pikir dia sudah tidak berani karena telah ketahuan membuat Jingga celaka.

"Pram, saya turut berdukacita," ucap Mira.

Mas Pram hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Lalu Mira menyorot ke arahku. Tangan wanita itu diulurkan seketika.

"Saya ke sini mau minta maaf juga padamu, Inggit, maaf karena telah membuat kalian sempat hampir membatalkan pernikahan," ucap Mira membuatku sedikit memicingkan mata. Aku masih sulit membedakan mana orang yang tulus, dan seperti apa orang yang modus.

Aku masih terdiam dalam menyikapi ucapan Mira. Tangan kanannya yang sudah diulurkan pun belum aku sambut. Namun, tiba-tiba tangan satunya meraih telapak tangan ini dan memaksaku untuk berjabat tangan dengannya.

"Em, iya, nggak apa-apa," jawabku meskipun agak kebingungan. Sebab, seolah-olah Mira tidak ingin dipermalukan di hadapan orang sehingga menarik pergelangan tangan ini supaya tetap bersalaman dengannya.

"Saya benar-b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
bukannya di panti Inggit , Pram udah sempat ketemu Mira, dan Mira udah minta maaf? Kok skg seolah2 br ketemu Mira n Mira minta maaf lagi? author lupa nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status