Share

Bab 73

Mas Pram panik ketika mamanya memejamkan mata perlahan.

"Pram, ayo bawa mamamu ke rumah sakit!" usul Papa.

Mas Pram sontak menggendong mamanya. Awalnya Pak Satria menawarkan bantuan, tapi Pram menyingkirkan tangan pria itu.

"Inggit, tolong ke mobil duluan, buka pintunya!" Mas Pram memberikan isyarat untuk mengambil kunci mobil di saku celananya.

Aku segera melakukan perintah darinya. Aku membuka pintu kamar lebar-lebar supaya Mas Pram bisa lancar berjalan menggendong mamanya.

Lalu aku menyusuri ruangan duluan dengan langkah berlari, setelah berada di area parkir dengan cepat aku membuka pintu mobilnya.

Aku melihat Mas Pram masih berjalan tergopoh-gopoh membopong sang mama. Pak Satria yang terus berusaha mengekor pun berhenti tepat di depan mobil.

"Jangan sentuh Mama!" Mas Pram bicara dengan nada tinggi.

Pak Satria mundur dan segera menyingkir dari hadapan Mas Pram. Kemudian, Mas Pram menyuruhku duduk di belakang dan memangku kepala mamanya.

"Papa ikut, Pram!" Pak Satria membujuknya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status