Share

Bab 125

'Sial, aku nggak bawa handphone,' batinku setelah meraba saku celana. Aku lupa kalau ponsel tadi kuletakkan di atas meja kerja.

Aku tempelkan lagi telinga ini. Indera pendengaranku harus benar-benar aku pasang. Tidak boleh lengah ataupun lainnya, aku juga berusaha melihat sekeliling dan beruntungnya semua karyawan lagi sibuk bekerja.

"Kamu anak haram ya," ledek Mas Dimas benar-benar kedengaran nyeleneh. Pria yang mengaku sudah insyaf itu malah membuatku geram sendiri.

"Sialan kamu, Dimas, untungnya kamu tuh orang kepercayaanku sekarang," celetuk Chika lagi. "Eh Mama kamu tuh cocok bercadar tahu nggak!"

Akhirnya yang aku tuduhkan terdengar juga keluar dari mulut Chika. Namun, sayangnya aku tidak membawa ponsel.

Aku tidak pernah bosan-bosannya untuk terus mendengarkan apa yang mereka katakan, memang sepertinya menyenangkan jika tahu semua yang Chika sembunyikan, jelas wanita itu akan blak-blakan di depan Mas Dimas dan tidak ada satupun yang membuatnya mau menyembunyikan semua yang suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status