Share

Bab 127

Tapi aku baru sadar ternyata Papa Satria sudah tidak ada di ruangan. Pantas saja mereka berani bicara yang sensitif. Tapi sayangnya mereka bodoh, bercerita dengan nada tinggi di ruangan yang pernah menjadi tempat suamiku bekerja.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Chika saat Inggit menatapnya penuh. "Jangan-jangan kamu nguping ya?" cecarnya lagi.

Aku berusaha tenang meskipun kesal. Ya, kalau kesal aku memang sulit bicara, sudah biasa diam saat kesal, tapi entah kenapa ketika melihat wajah mantan suamiku dengan selipan senyuman sombongnya agak membuatku ingin bicara.

Mungkin itulah sebabnya kenapa mantan suamiku tidak ditakdirkan kaya, sebab baru masuk ke perusahaan milik suamiku saja sudah sombongnya luar biasa.

"Yeh, kenapa bengong di situ? Mau ngapain ke ruangan saya?" tanya Chika mulai merendahkan suaranya, padahal tadi sempat mengumpatku sebagai perempuan bodoh.

Aku berusaha bicara dan menahan amarah dengan mengembuskan napas panjang satu kali lagi dan mengedarkan pandangan ke lain tem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status