Share

Bab 130

"Heh, ngapain kalian ada di sini?" Tiba-tiba saja suara Dimas terdengar. Kami berdua sangat terkejut melihat kedatangannya.

Mama Dewi sudah semakin pucat, tiba-tiba saja napasnya terengah-engah.

"Sus, tolong pasien sesak napas," ucap Mas Pram.

Kemudian suster pun memeriksa kondisi Mama Dewi. Sementara aku dan Mas Pram dipersilakan keluar, begitu juga dengan Dimas. Ya, mantan suamiku itu juga disuruh keluar.

Di luar ruangan tindakan. Dimas menyoroti kami berdua. Dia menatap kami tajam, seolah-olah ingin menerkam kami berdua.

"Pasti kalian ya, yang membuat mamaku seperti ini? Ngaku kalian!" Tiba-tiba saja dia menuduh kami seperti itu.

"Atas dasar apa kamu seenak jidat menuduh kami berdua, sudah ada bukti untuk melayangkan tuduhan tersebut? Kalau tidak ada bukti jangan seenaknya, kamu bisa terjerat hukum mencemarkan nama baik," timpal Mas Pram agak sewot. Aku yakin dia kesal karena sudah menahan untuk membongkar semuanya, tapi Dimas malah menuduh kami seenaknya. Ya, Dimas, mantan suamiku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status