Share

Bab 128

"Apa itu, Inggit? Katakan semua yang kamu dengar," suruh Mas Pram.

"Papamu itu diancam karena Chika memiliki foto syur, katanya saat Papa tidur dengan wanita lain," paparku agak malu mengatakannya pada Mas Pram.

"Masa sih seperti itu? Aku rasa Papa nggak akan begitu," jawab Mas Pram.

"Jangan dipotong dulu, dengarkan kelanjutannya," pintaku dengan mengerucutkan bibir.

"Oh jadi ada terusannya," timpal Mas Pram mengangguk.

"Hm, jadi Chika hanya menjebak Papa, cobalah kamu katakan ini pada Papa, biar tidak merasa terancam lagi. Kasihan tahu, Mas," tuturku padanya.

Mas Pram terdiam sambil menunduk. Sesekali dia menghela napas kasar.

"Aku udah emosi duluan pada Papa, tidak mencoba cari tahu semuanya." Mas Pram seperti mengutuk dirinya sendiri, dia menyalahkan diri sendiri karena tidak memahami kondisi papanya. "Itulah manusia, emosi saja yang diledakkan, harusnya kepintaran yang dipelihara," umpat Mas Pram kesal. Dia mengutuk dirinya sendiri seolah-olah merutuki apa yang telah terjadi.

Mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status