Share

Bab 116

Polisi mengizinkan kami untuk menemui wanita tersebut. Sebab, aku dan Mas Pram sangat membutuhkan informasi dari dia.

Aku dan Mas Pram memakai baju khusus di ruangan tersebut. Setelah rapi, kami berdua digiring oleh suster dan diawasi oleh salah seorang suster.

Wanita itu terpejam, bagai mayat hidup yang dikelilingi oleh alat-alat medis. Aku menggandeng Mas Pram karena merasa kasihan pada wanita itu.

"Bu, apa kabar? Semoga walau dalam kondisi koma, Ibu bisa mendengar suara saya," ucap Mas Pram membuatku menoleh ke arahnya. Sungguh rasa haru dan tersentuh mendengar penuturannya barusan.

"Bu, saya adalah orang yang sengaja Ibu tukar makanannya, saya juga nyaris mati kalau istri saya tidak buru-buru membawa ke rumah sakit." Lagi-lagi spontan aku menoleh ke arahnya. Sungguh dada ini bergetar kala dia mengatakan hal tersebut.

Kemudian, Mas Pram melepaskan gandengan tanganku. Dia meraih punggung tangan wanita tersebut dengan amat lembut.

"Bu, saya sudah memaafkan Ibu, coba Ibu jelaskan pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status