Share

Bab 121

"Tunggu, tunggu, terima kasih untuk apa?" tanya Mas Pram. Matanya tak luput dari melirik ke arahku.

"Ah iya, yang masukin lagi Chika, tapi kan perusahaan itu masih milik kamu, makanya aku ngucapin terima kasih," timpal Safitri.

Aku mengedipkan mata, supaya dia tetap bicara terus dengan Safitri. Mas Pram pun kelihatan mengerti.

"Oh ya kamu masih di Jogja?" tanya Mas Pram pada Safitri.

"Iya, rencananya hari ini akan terbang ke Jakarta, karena di sini juga cuma jemput Mama Dewi," jawab Safitri.

Satu persatu terjawab sudah, pengakuan Safitri barusan telah membuktikan bahwa Mama Dewi lebih dulu ke Jogjakarta ketimbang mereka. Itu artinya memang wanita bercadar itu adalah Mama Dewi.

"Oh jadi kalian ke sana jemput Mama Dewi?" tanya Mas Pram.

"Bukan hanya itu, aku ke sini kan karena Mas Dimas menang tender. Awalnya ingin bertemu jika di Jogja, tapi ternyata dia sudah terbang ke Jakarta duluan, kamu paham kan Pram?" tanya Safitri.

Mas Pram menganggukan kepalanya. Aku pun begitu, kami sama-sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status