Share

Bab 115

Chika, Mas Dimas, dan wanita bercadar yang masih belum diketahui namanya. Namun, jika dipikir-pikir, wanita itu sebagai perantara untuk meminta transferan. Dari sini aku masih abu-abu dalam menduga, tidak bisa gegabah dan harus disertai bukti. Ditambah lagi perkenalan antara Mas Dimas dengan Chika, sesempit itu dunia tempat berpijak manusia ini? Sampai-sampai harus mengenal dengan orang yang dekat dengan kita.

"Nggak usah melamun," celetuk Mas Pram sambil menepuk tangan ini.

"Nggak kok, cuma pengen cepat ketemu aja pelakunya," timpalku.

Sambil menunggu kabar dari Pak Rudi, aku dan Mas Pram menghubungi ibu untuk bicara kembali dengan Jingga. Seharian ini aku jadi sering menelpon Jingga, putri kecil Mas Pram satu-satunya.

Setelah beberapa menit kemudian, sekitar empat puluh menit lamanya, Pak Rudi akhirnya menghubungi Mas Pram. Aku ikut menyimak segala obrolan mereka.

"Belum ada yang terlihat aneh, mereka berdua tinggal di satu rumah, dan sudah ada seorang wanita di situ, kelihatannya o
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status