Share

330. BERLIAN MENTAH #2

Kami memutuskan tidak melanjutkan perjalanan sampai matahari terbit.

Tidak ada penunjuk arah pasti. Tidak ada penunjuk pasti berapa kilometer lagi yang harus kami tempuh—dan kami tidak mau melakukan perjalanan sia-sia. Di kawasan ini, aku tidak merasa begitu terancam, jadi kubilang pada mereka kalau tempat ini cocok untuk tempat peristirahatan. Mereka setuju dengan cepat.

Pada akhirnya, tidak ada satu pun dari kami yang memakai kubangan tanah.

Tempat itu justru menjadi tempat penyimpanan barang sekaligus tempat tiga orang tersisa ditempatkan. Mereka masih tidur. Sebenarnya aku ingin meminta Fin menjaga mereka, tetapi ransel juga disimpan di sana—yang secara teknis, memiliki batu kristal penghalang roh. Dan tampaknya dugaanku benar. Satu batu kristal tidak memiliki pengaruh apa-apa. Fin hanya benci dekat dengan batu kristal itu. Keadaan di gubuk itu jauh lebih mengerikan untuk roh. Batu kristal tertanam di mana-mana. Itu menjawab mengapa suasananya te

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status