Share

331. BERLIAN MENTAH #3

Pada akhirnya, kami berusaha tetap terjaga sepanjang malam. Tak seorang pun berniat tidur. Jadi, kami hanya mengisi waktu dengan apa pun.

Lavi sempat terhubung lagi saat aku sedang melihat area sekitar dengan Fin. Dia bersuara dengan suara rusuh seolah baru tertinggal sesuatu yang penting—plus, suaranya kaget.

[“Forlan, kau baik-baik saja?”]

Aku menjawab senormal yang bisa kulakukan. “Kau bermimpi?”

[“Tidak. Aku—Aku ketiduran. Maaf. Kau baik-baik saja?”]

“Tenanglah. Tidak ada masalah. Kau juga baru kembali dari misi, jangan memaksakan diri. Boleh aku minta bantuanmu?”

Jadi, akhirnya kami mendapat titik pasti lokasi tujuan kami. Aku yakin dari semua barang rampasan kami, ada satu alat yang fungsinya menunjukkan koordinat tertentu. Mengingat tugas empat orang ini semacam melacak keberadaan wilayah, semestinya alat itu wajib dimiliki.

“Lavi, nanti ada per

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status