Share

223. AZA #3

Aku ingat ketika Aza sudah tidak mampu lagi berjalan hanya untuk sekadar keluar kamar, Aza pernah berkata, “Kemampuanku seperti diserap habis.”

Saat itu di luar pondok sedang gerimis, sementara aku menyiapkan makan malam. Aku ingat sedang berpikir keras seberapa banyak bumbu yang sebaiknya kugunakan untuk membakar daging ayam. Ruang api dipenuhi asap pembakaran ayam, di sebelahku potongan ayam sudah siap dibakar, dan tiba-tiba terdengar suara gebrakan keras dari kamar Aza. Aku mendobrak masuk, melihat Aza terjatuh dari kasur. Dia menyeringai lemah. “Anak muda, jangan melihatku begitu.”

Kuputuskan membantunya kembali ke kasur sebelum mengomelinya betapa sebaiknya dia memanggilku bila ingin keluar kamar. Saat itu Aza memang sudah memakai kursi roda hanya untuk keluar. Dan biasanya dia keluar pondok cuma agar bisa memastikan aku benar-benar latihan sendiri. Dia akan duduk di selasar, di balik pagar kayu, memangku kepalanya, lalu mengomel betapa ger

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status