Share

231. DERAK KILAT #1

Aku ingin segera sadar, tetapi pikiranku justru melayang tinggi.

Begitu kusadari, aku sudah berada di bibir danau Padang Anushka. Cuaca sedang mengamuk—bahkan seperti badai. Hujan membuat air danau memunculkan gelombang pasang. Dan bibir danau yang sebelumnya dipenuhi rerumputan basah, kini benar-benar sudah terendam air danau yang naik. Banyak kano yang harusnya terikat terbawa arus, terombang-ambing pada gelombang yang tidak beraturan. Dan aku di sana. Di bibir danau, siap menerima arus gelombang pasang seolah danau bukan lagi danau, melainkan laut di bibir pantai.

Sayangnya, ketika aku membayangkan tubuhku akan terseret arus ombak—aku tidak. Aku tetap berdiri di bibir danau, dengan separuh badanku tenggelam, dan baru kusadari bahwa aku tidak benar-benar di sana.

Maksudku, aku bahkan tidak punya tubuh. Ini hanya kesadaranku.

Aku menoleh, mengedarkan pandangan, ujung mercusuar bersinar terang—menyorot ke segala arah. Namun, hujan mengab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status