Share

236. DEBU MASA LALU #3

Jadi, aku menahannya pergi. Kubilang, “Sepuluh menit saja.”

Ternyata Lavi jauh lebih terkejut lagi ketika aku memberitahu tentang Aza.

Kali ini sepertinya sampai membuat roda di dalam kepalanya berhenti, jadi dia menatapku seperti melongo, memutar balik ingatan tanpa memakai roda—dan berakhir mengerang. “Sang Pendiri? Tinggal bersamamu? Kau pasti bercanda!”

“Pembicaraan ini agak bahaya,” kataku.

“Sangat bahaya!” protesnya, lalu melihat sekeliling. Sepertinya roda dalam otaknya kembali berputar. “Kau tahu aku bahkan tidak tahu nama Sang Pendiri? Di sini tidak pernah dianjurkan menyebut nama! Nama punya kekuatan! Tapi tadi kau menyebut namanya—bahkan sangat akrab! Sungguh? Kau dilatih olehnya?”

“Di pondok,” anggukku, sangat normal. “Bukan dilatih. Dirawat.”

“Pondok tengah gunung? Dia—Beliau masih hidup?”

“Selama sembil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status