Share

242. RAPAT DEWAN PERANG #2

Susunan Rapat Dewan kali ini berbeda dari biasanya.

Kursinya dibuat melingkar dengan tambahan kursi cukup banyak. Saat kami tiba, di tempat sudah ada kelima dewan—minus Profesor Merla—tim medis, tim bertahan, tim tungku, dan tim peneliti. Aslan hanya seorang diri. Kuingat lagi, dia memang tidak punya wakil. Kursi tersusun dengan kelima dewan di sisi seberang pintu masuk, lalu berurut ke kanan: tim peneliti, tim bertahan, tim penyerang, lalu kursi-kursi tanpa nama, tim medis, tim tungku, Aslan, kembali lagi ke dewan. Agak beda dari biasanya. Kali ini, dengan susunan kursi seperti ini, tim penyerang yang biasanya di sebelah dewan harus benar-benar berhadapan dengan Jenderal. Namun, susunan seperti ini rasanya juga cukup imbang. Jesse, lanjut Nuel, Haswin, Yasha, Lavi, aku, berlanjut ke kursi tamu, lalu Isha, Tara, Dhiena, Mika, Aslan. Susunan ini tidak terlalu menyulut konflik. Lumayan oke untuk diskusi.

“Ini dia, para tokoh utama,” sambut Jesse, di kursi.

“Tidakkah memalukan harus dije
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status