Share

240. DEBU MASA LALU #7

Matahari mulai tenggelam saat aku melompati pagar belakang Reila.

Cukup aneh karena hampir selama di Padang Anushka, aku belum pernah satu kali pun masuk gerhanya. Ketika akhirnya punya kesempatan masuk—ketika aku menjadi petugas inspeksi kebersihan bersama Tara, aku tidak masuk gerhanya. Hanya menunggu di luar. Jadi, kini, rasanya aneh karena aku dengan cara paling wajar bisa masuk, membuka pintu seolah itu gerhaku sendiri. Dan aku membuka pintu belakang, bukan pintu depan, yang secara teknis terhubung langsung dengan ruang tengah—satu-satunya ruangan utama di gerhanya.

Bisa dibilang, gerha Reila minimalis. Ruang tengahnya luas, seperti terbagi menjadi beberapa sekat, dan berantakan. Aku tahu Reila punya kemampuan yang mengizinkannya bersih-bersih dengan cepat, jadi dia pasti hanya bersih-bersih saat masa inspeksi kebersihan tiba. Ruang utamanya seperti ruang utama yang kuingat dalam rumah lama kami di Lembah Palapa: penuh kehangatan dan dipenuhi interior

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status