Share

107

Pukul 03.00 sore aku dan Mas Adrian meninggalkan gedung perusahaan. Aku dan dia meluncur ke rumah sakit untuk melihat keadaan neneknya anak-anak.

*

Kutemui ibu di ruang perawatan khusus, di mana beliau telah dipindahkan dari UGD, aku menyapanya, seraut senyum tipis tergambar di bibir ibu yang meski beliau begitu pucat tapi sambutannya kepadaku, tidak pernah lekang atau berubah.

"Anakku, senang melihatmu datang."

"Iya, Bu."

"Entah sudah berapa lama ibu di sini tapi Ibu ingin sekali pulang karena khawatir pada ayahmu."

"Aku sudah membawa Ayah ke panti jompo untuk perawatan sementara, aku tak punya pilihan Ibu, Meski aku sudah menghubungi keluarga ibu tapi sepertinya mereka enggan engganan untuk datang. Daripada mau makan banyak waktu aku terpaksa mengambil tindakan."

"Uang darimana?" bisiknya lirih.

"Aku pinjam dari menantu Ibu."

"Oh, benarkah," bisik wanita itu, dia terkejut tapi dia mengendalikan ekspresinya agar tidak ketahuan oleh Adrian yang berdiri di ambang pintu.

"Kemarilah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Andi Andriani
widi n dinda pasangan yg serasi. sama2 ga tau diri.
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
thanks up nya Thor, next
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status