Share

106

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-23 07:03:42

Aku tahu pada siapa aku harus minta uang untuk biaya sewa pengasuh dan akomodasi orang tua Mas Widi, alih alih menyusahkan calon suamiku yang kaya.

Adrian tidak keberatan memberikan bantuan, 10 atau 20 juta bukanlah masalah untuknya, tapi aku masih sangat segan mengingat kami belum menikah atau terikat hubungan apapun.

Di jam istirahat makan siang aku sengaja minta izin dan beralasan kepada Mas Adrian kalau aku akan menjemput anak-anak padahal sebenarnya aku pergi ke rumah sakit untuk menemui Dinda. Sebenarnya aku enggan bertemu dengan pelakor itu, malas rasanya, menatap wajah dan mata liciknya itu, aku benar benar muak, tapi, aku tak punya pilihan.

Kususuri lorong rumah sakit dan mencari ruang perawatan di bagian poli kejiwaan. Wanita itu dirawat di ruangan paling ujung. Aku mengetuk pintu dan langsung masuk.

Dia yang sedang terbaring di tempat tidur dan memainkan ponselnya langsung menoleh begitu melihatku masuk. Dia bangkit lalu duduk.

"Ada apa?"

"Aku yakin kau tahu apa yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Selingkuh Lewat M-Banking   107

    Pukul 03.00 sore aku dan Mas Adrian meninggalkan gedung perusahaan. Aku dan dia meluncur ke rumah sakit untuk melihat keadaan neneknya anak-anak. *Kutemui ibu di ruang perawatan khusus, di mana beliau telah dipindahkan dari UGD, aku menyapanya, seraut senyum tipis tergambar di bibir ibu yang meski beliau begitu pucat tapi sambutannya kepadaku, tidak pernah lekang atau berubah. "Anakku, senang melihatmu datang.""Iya, Bu.""Entah sudah berapa lama ibu di sini tapi Ibu ingin sekali pulang karena khawatir pada ayahmu.""Aku sudah membawa Ayah ke panti jompo untuk perawatan sementara, aku tak punya pilihan Ibu, Meski aku sudah menghubungi keluarga ibu tapi sepertinya mereka enggan engganan untuk datang. Daripada mau makan banyak waktu aku terpaksa mengambil tindakan.""Uang darimana?" bisiknya lirih."Aku pinjam dari menantu Ibu.""Oh, benarkah," bisik wanita itu, dia terkejut tapi dia mengendalikan ekspresinya agar tidak ketahuan oleh Adrian yang berdiri di ambang pintu."Kemarilah,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Selingkuh Lewat M-Banking   108

    "Tenang, aku minta maaf, harusnya kau beritahu aku Syifa...""Aku harus bagaimana Mas, aku dilema, rasa iba dan peduli kurang mengalahkan ego dan keinginanku untuk tidak usah memperhatikan orang lain selain diri sendiri.""Aku mengerti, tolong jangan sedih.""Aku hanya kecewa," ucapku lirih, Aku kemudian berusaha menghapus air mata agar orang-orang yang kebetulan lewat di sana tidak menyaksikan keadaan itu."Ayo kita pergi.""Iya, ayo pergi, aku tidak akan ke sini lagi meski Mas Widi bersujud di kakiku.""Ayo," jawabnya.*Mas Adrian mengantarku ke rumah, menyerahkan diri ini pada ibu yang sudah gelisah menunggu di gerbang. Tiap kali selalu begitu kalau aku pulang kantor melebihi jam kerja Bunda selalu menunggu dengan gelisah di gerbang rumah."Terima kasih sudah antar anak ibu.""Iya, Bun, anak bunda telat hari ini karena ia habiskan sebagian waktunya untuk menolong orang lain Adrian sangat bangga padanya.""Benarkah?""Hari ini Syifa sudah menuntaskan semua tugas-tugasnya, kini, ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Selingkuh Lewat M-Banking   109

    (apa, apa katamu!)(Kau tahu, dalam keadaan yang sangat terhimpit Ia hanya terpikir untuk menghubungiku bukan mencari dirimu yang tidak peka. Kau tahu, dia menangis di hadapanku dan mengatakan kalau dia menyesal atas semua yang terjadiz juga dia bilang kalau akulah satu-satunya harapan. Dia bilang kalau akulah harapannya, bukan dirimu yang istri sahnya sekarang. Jadi, akankah ini adalah situasi yang terbalik?)(Apa yang kau maksudkan!)(Berhati hatilah Dinda, meski kau memiliki dia tapi kami hampir 12 tahun bersama, kami punya anak dan kenangan.) Aku sengaja mengguncang mentalnya. Aku tidak bermaksud serius dengan perkataanku, karena sekarang aku sudah bertunangan dan cincin yang tersemat dari di jariku bukanlah main-main. Aku hanya menyakitinya.(Menyesal aku mengucapkan selamat.)(Begitulah kalau orang yang pemikirannya picik, mereka tidak pernah tulus memberikan perhatian selain mencari keuntungan dari menyakiti orang lain.)Kuakhiri percakapan karena waktu sudah menunjukkan pukul

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Selingkuh Lewat M-Banking   110

    Dua Minggu berlaku setelah gangguan Dinda. Tak tahu kenapa, tanpa kehadiran dan usikan dua manusia itu--Widi dan Dinda--hidupku sangat tentram. Tidak ada beban atau pikiran, tidak ada tekanan dan kritikan, aku juga tidak harus menerima telepon dan SMS yang tidak mengenakkan hati serta permintaan tolong yang tidak mampu kutolak. Aku sungguh lega tanpa mereka. Hari hariku indah, Mas adrian selalu mendampingi dan memberikan perhatian. Setiap siang kami makan bersama lalu sore hari dia akan mengantarku pulang, Meski aku mengendarai mobil sendiri tapi dia akan mengikutiku dari belakang. Katanya, untuk berjaga-jaga siapa tahu ada apa-apa di jalan.Pun anak anak, mereka semakin dekat dengan Mas Adrian bahkan Farisa sangat manja dengannya melebihi dari ayahnya. Mas Adrian memanjakan mereka, setiap dua hari Faris dan Farisa diajak untuk makan di luar dan tentu saja di akhir pekan mereka akan keluar jalan-jalan.Sesekali aku berkunjung ke rumah calon mertua untuk makan siang dengan mereka, k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Selingkuh Lewat M-Banking   111

    "Jadi, kapan kau akan menikah?" tanyanya dengan suara yang getir. Aku tahu, mendengarkan perkataanku adalah kepahitan yang ingin dia hindari. Dulu dia pernah begitu menghangatkan hariku tapi tiba-tiba dengan garangnya ia pergi demi wanita lain, ironis sekali."Dua Minggu lagi, di tanggal dua puluh September," jawabku santai."Oh, saat cuacanya sedang bagus.""Iya, semoga keadaan mendukung. Baiklah, kalau begitu, aku pergi dulu." Membuka pintu mobil dan hendak naik ke atasnya."Eh, tunggu.""Ada apa lagi?""Seperti yang kau tahu kalau aku sudah jatuh miskin. Aku mau kehilangan teman-teman dan keluarga, yang kumiliki hanya ibu dan ayah yang kini sama-sama sakit.""Jadi?""Uhm, Aku sangat malu karena mendengarkan perkataan Dinda dan tidak bertanya lebih dulu padamu, Aku menyesal menyalahkanmu dengan mempermalukanmu di hadapan calon suamimu, maukah kau tetap berteman denganku.""Aku tidak berniat memutuskan silaturahmi, tapi ada baiknya, kita tidak berjumpa lagi, mengingat aku juga haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Selingkuh Lewat M-Banking   112

    Seperti yang kuduga, aku telat karena mereka. Saat tiba di kantor, Adrian nampak gelisah, begitu melihatku masuk, lelaki itu langsung menyambangi diri ini."Aku gelisah, Karena Kau belum sampai juga aku telepon bunda dan beliau bilang kalau kau sudah jalan sejam yang lalu, kuutus supir untuk memeriksa di sekolah anakmu, ternyata kau di sana.""Iya, Mas.""Kudengar ada masalah.""Tidak ada, Mas. Hanya tentang wanita yang lupa minum obat dan berteriak di jalanan.""Kalau cuma orang gila biasa aku tidak akan peduli, masalahnya wanita itu memprovokasi dirimu.""Aku tidak terpancing dengan orang gila," jawabku sambil berjalan santai di sisinya."Bagaimana kau bisa sesantai ini?""Sudah biasa," balasku, kami menuju ke lift, Mas Adrian menekan tombolnya lalu kami masuk ke dalamnya."Aku sangat cemas karnamu. Aku khawatir wanita itu menyerangmu." Lelaki itu menatapku sambil menyentuh bahu ini."Dia memang menyerangku tapi aku membalas dengan pukulan di mentalnya.'"Aku yakin widi sangat kere

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Selingkuh Lewat M-Banking   113

    "Kau baik baik saja?" tanya Mas Adrian saat aku menepi sejenak, duduk di balkon kamar rawat sambil menatap cakrawala."Iya, Mas." Aku membenahi posisi duduk dan memberinya isyarat agar duduk di dekatku. Dia menggeser kursi lalu menjatuhkan diri sambil menghela nafas."Farisa sudah tidur," lapornya."Terima kasih Mas, terima kasih sudah menemani dan memberinya kenyamanan. Bagaimana rapatmu yang kau tinggalkan di kantor.""Aku mengatasinya lewat video call. Ketika ada teknologi yang tidak membatasi ruang dan waktu, kenapa aku harus repot-repot. Aku bisa menjaga anakku sekaligus menyelesaikan tugasku."Hati ini meleleh dengan perasaan yang tiba-tiba sangat menyukainya, sikapnya membuatku menerimanya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Aku tersenyum menanggapinya."Terima kasih, aku terharu dengan kebaikanmu Mas.""Jangan terus berterima kasih, bilamana aku sudah jadi suamimu dan melayani keluarga, Aku khawatir mulut itu akan berbusa karena terus mengucapkan terima kasih," candanya."E

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Selingkuh Lewat M-Banking   114

    Aku masih terpikirkan tentang wajah sedih dan tangisan mas Widi di ujung lorong. Bahkan aku terus terus terpikirkan sampai sudah kembali di kamar dan keluargaku."Ada apa kau tercenung dan nampak tak fokus?" tanya Mas Adrian."Ah, tidak ada.""Apa karena kedatangan Widi tadi?" Sepertinya Mas Adrian menangkap ketidaknyamanan dari bertemu dengan mantan Suamiku itu. "Tidak juga, Mas.""Aku berharap agar kau selalu nyaman dan perilaku orang-orang di sekitar tidak mempengaruhimu," ucapnya sambil menepuk punggung tanganku, "kalau begitu aku pulang dulu.""Iya, Mas, hati hati, aku tidak akan terpengaruh dengan apapun.""Aku ingin sekali tetap di sini dan menjaga kalian, tapi, karena kita belum menikah jadi aku tidak punya alasan untuk seperti itu. Aku harus menjaga adab. Istirahatlah," ujar Mas Adrian yang kemudian berpamitan dan mengajak kedua orang tuanya pulang. *"Yah, aku rasa kita tidak perlu menunda pernikahan antara Adrian dan Syifa, anak itu sangat baik dan dia cocok jadi menan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26

Bab terbaru

  • Selingkuh Lewat M-Banking   139

    Kudengar pembicaraan saat berkunjung terakhir kali ke kantor polisi, berdasarkan pasal 354 dan 353 KUHP tentang penganiayaan berat dan penganiayaan berencana, maka Dinda terancam dituntut dengan hukuman empat tahun penjara dan denda. Usut punya usut, wanita itu sejak awal memang sudah merencanakan untuk mencelakakan orang lain, ditambah dengan keterangan saksi dan laporan pria yang ditangkap kemarin, bahwa dia memang dibayar oleh Dinda agar menusuk diriku dan mencelakakan diri ini.*Jangan tanya seberapa besar keluarganya berusaha untuk menyelamatkan wanita itu dari tuntutan penjara. Berulang kali staff dari keluarganya mencoba menemuiku dan meyakinkan diri ini untuk tidak memberikan kesaksian, aku juga diiming-imingi uang dan rumah baru juga pekerjaan yang layak tapi aku menolaknya.Pada akhirnya lelaki yang sudah lelah membujuk diriku itu kemudian berkata,"Mengingat betapa baiknya hubungan Anda di masa lalu dengan Nyonya Dinda. Saya rasa Anda harus mulai bermurah hati kepadanya.

  • Selingkuh Lewat M-Banking   138

    Saat polisi menggiring Dinda keluar dari rumah sakit banyak orang-orang yang memperhatikan peristiwa itu. Mereka berkerumun dan membicarakan peristiwa yang bagaikan drama itu. Berulang kali Dinda mencoba melepaskan diri dan menjerit serta berteriak. Dia bilang dia tidak bisa ditangkap karena keluarganya akan segera melindunginya tapi itu tidak urung membuat polisi terus membawa wanita itu ke atas mobil patroli dan meluncur pergi. Kuhela napas pelan setelah keadaan mulai mereda, orang-orang kembali ke ruangan dan posisi mereka, pun Syifa yang sudah dibaringkan di tempat tidur dan ditenangkan oleh suaminya."Maafkan aku, andai aku tidak datang kemari untuk menjenguk Syifa mungkin Dinda juga tidak akan datang dan melakukan itu.""Jangan salahkan dirimu," ujar Syifa.Usai menyelimuti Syifa Adrian mendekatiku Dia memberi isyarat agar kami berdua bicara ke suatu tempat. "Ayo kita bicara fisiknya sambil mengarahkanku dan membukakan pintu untukku. Kami berjalan perlahan ke arah balkon da

  • Selingkuh Lewat M-Banking   137

    Dua hari kemudian.Aku sengaja membeli bunga lili dan lavender juga sedikit mawar merah untuk kurangkai di sebuah buket lalu kubawakan untuk Syifa yang keadaannya sudah mulai membaik di rumah sakit.Kutemui wanita yang sudah mulai pulih itu dan sudah bisa duduk serta tersenyum di tempat tidurnya."Apa kabarmu?" tanyaku. Aku menyalaminya dan dia menyambutku dengan senyum hangat, kondisi dirinya yang sedang hamil 6 bulan membuatnya nampak sulit bergerak dan sedikit gemuk."Aku baik. Aku semakin membaik.""Bagaimana dengan lukanya.""Memang nyeri, tapi aku baik baik saja," balasnya."Kau memang kuat.""Alhamdulillah.""Tapi kenapa kau mau melakukan itu untuk melindungiku. Andai kau biarkan saja lelaki itu menyerangku agar kau tidak mengalami hal seperti ini?""Tidak, Mas, aku merasa berguna menyelamatkanmu.""Tapi kau juga punya bayi di dalam perutmu bagaimana kalau bayi itu sampai meninggal gara-gara aku? Aku yakin suamimu tidak akan memaafkanku.""Tidak, Adrian tidak menyalahkanmu, dia

  • Selingkuh Lewat M-Banking   136 POV Widi

    Aku bisa menangkap kemarahan pria itu, pria yang punya perusahaan multinasional dan cukup terkenal itu dia tidak akan melepaskan pelaku penusukan terhadap istrinya juga dalang dibaliknya.Tidak akan butuh waktu lama untuk tahu dan menangkap pelaku penusukan. Cukup memeriksa CCTV Rumah Sakit lalu memeriksa plat motor yang digunakan pelaku untuk melarikan diri dan tak lama kemudian polisi tidak akan kesulitan untuk melacak keberadaan pria tersebut, lalu menangkap dan mengintrogasinya kemudian mengungkap siapa pelaku di balik semua ini.Seperti yang kuduga, 10 menit kemudian Adrian didatangi oleh beberapa orang polisi Dia terlihat berbicara dengan serius dan mengantarkan petugas itu ke ruangan istrinya, polisi melihat keadaan Syifa dari balik kaca ruang perawatan dan terlihat mengerti apa yang diperintahkan oleh Adrian."Kami akan memeriksa kamera pengawas dan kami berjanji akan menemukan pelakunya secepatnya.""Istriku tidak pernah punya musuh bertengkar atau menyakiti orang lain saya

  • Selingkuh Lewat M-Banking   135

    Aku dinaikkan kembali ke kursi roda lalu didorong dan dibawa masuk ke ruang tunggu. Bunda menangis dan pergi melihat mantan menantunya yang kini sedang kalang kabut ditolongi oleh dokter. Adrian juga nampak panik, terlihat berlari ke arah apotek untuk mencari kantung darah dan beberapa alat yang diperlukan. "Dorong ayah masuk ke UGD," ujarku pada anak anak."Dokter bilang nggak boleh masuk," ujar putriku dengan mata sembab."Kita harus liat keadaan Bunda.""Bunda ga sadar, dia dipasangi selang oksigen," ujar anak sulungku. Dengan didorong oleh mereka berdua kami tertatih masuk ke ruang UGD dan melihat betapa kalang kabutnya dokter yang ada di sana. Lantai lantai jadi kotor berserakan dengan kain kasa yang sudah berwarna darah, bahkan dari ranjangnya, Syifa juga mengalirkan dan cairan itu menetes dari brankar, membuat lantai jadi becek dengan warna merah yang membuat kepalaku pusing."Dokter gimana keadaannya?""Kami sedang memberikan pertolongan. Dia mengeluarkan darah yang begitu b

  • Selingkuh Lewat M-Banking   134

    "Bu, berangkat dulu.""Apa kau akan sepanjang hari di gym?""Iya.""Baiklah, kalau begitu. Ibu mau menjenguk ayahmu di pusat perawatan lansia.""Iya, apa ibu akan butuh uang?""Ibu masih punya simpanan.""Baiklah kalau begitu Ibu hati-hati juga."Setelah mencium tangan halus dan mengecup kening ibuku tercinta, aku segera mungkin berangkat menggunakan motor menuju ke gym yang berada 20 KM jauh dari rumah.Berkendara sambil menikmati suasana kota dan sejuknya udara pagi, sambil menatap pohon rindang yang ada di sebelah kanan kiri jalan, membuatku sedikit menikmati perjalanan. Telah sedikit saja aku bisa terjebak macet ditambah cuaca mulai panas maka hati akan mudah runyam. Aku mengemudikan motor sambil mendengarkan alunan musik pelan di headset yang ku pasang di telinga.Karena ingin mempersingkat waktu aku mengambil jalan pintas, memotong melewati blok-blok bangunan dan jalan yang sepi. Hingga tiba di sebuah Jalan yang berada di belakang barisan ruko-ruko besar. Aku menyadari sebuah mo

  • Selingkuh Lewat M-Banking   133

    Aku tidak menyangka bahwa penolakanku tempo hari adalah petaka.**Aku merasa bersalah kepada dinda tapi menimbang bahwa sudah begitu jauh masalah yang terjadi karena kami nekat bersama, akhirnya aku memutuskan untuk mengalah dan mengakhiri semua ini.Ya, aku memutuskan untuk batal rujuk dan mengejarnya lagi. Meski tadinya aku melihat cinta untuknya akan memperbaiki hidupku dan memperlancar jaringan bisnis, serta menaikkan pamorku sebagai dokter yang berprestasi, tapi nyatanya semua itu gagal.Aku beruntung karena aku hanya dipenjara selama beberapa bulan, aku berhasil bebas dengan jaminan darinya, Sebenarnya aku merasa sangat berhutang Budi dan bersalah karena merugikan keuangan Dinda, aku ingin menebusnya tapi entah kenapa saat itu aku bodoh sekali. Seharusnya aku tidak menciptakan konflik antara aku dan istri kedua dengan cara terus-menerus menemui mantan istri pertama.Sebenarnya aku tidak akan membuat episode depresi Dinda jadi kumat andai aku tidak terus meluahkan waktu untuk m

  • Selingkuh Lewat M-Banking   132

    Selepas kepergianku dari rumah mantan ibu mertua aku lanjutkan perjalanan menuju pusat kebugaran di mana mas Widi bekerja sebagai pelatih. Dulu dia hanya cleaning service tapi karena bentuk tubuhnya yang atletis dan wajahnya yang lumayan menarik serta keahliannya dalam memakai alat olahraga membuat pemilik gym merekrut dia sebagai pelatih.Kudengar berkat kehadiran mas Widi sebagai pelatih banyak wanita yang kemudian bergabung ke pusat kebugaran untuk mengecilkan tubuh mereka dan mendapatkan bentuk yang ideal. Aku aku percaya mereka bukan hanya ingin langsing tapi juga ingin mendapatkan perhatian mantan suamiku.Tidak, suamiku, seharusnya dia masih suamiku. Ketidakwarasanku membuat aku kehilangan suami dan seharusnya itu tidak terjadi."Halo nyonya, kenapa baru datang sekarang? sudah sebulan anda tidak mengunjungi pusat kebugaran," ucapnya yang sudah kenal padaku dan menyambutku dengan Ramah."Apa anda akan berlatih hari ini?""Tidak, Aku ingin bertemu dengan mas Widi.""Oh baik nyo

  • Selingkuh Lewat M-Banking   131

    Terik matahari di siang ini cukup menyengat, angin yang bertiup terasa membawa panas saat aku tiba di rumah mantan ibu mertua. Kudorong pintu gerbang yang selalu tidak terkunci, kuarahkan pandanganku pada pintu utama yang diberi ornamen dari rotan yang dijalin dan bertuliskan selamat datang, dinding sebelah kiri yang difungsikan sebagai pagar ditumbuhi oleh mawar rambat beraneka warna, terasa begitu kontras dengan warna langit yang biru dan asrinya rumah itu. "Assalamualaikum."Aku mengetuk pintu dan sekitar semenit kemudian seseorang membukakannya. Saat mata kami bertemu wanita itu nampak terkejut, ia berkali-kali memastikan tanggapan matanya sampai aku menyapanya."Apa kabar Ibu?""Kau dinda kan?""Iya, boleh saya masuk.""Oh, ayo," ucapnya ramah. Dipersilahkannya aku duduk di kursi tamu, sementara di atas meja ada vas bunga yang diisi dengan bunga-bunga segar. Dari dulu, ibu mertua katanya sangat pandai merangkai bunga."Bunganya bagus," ucapku canggung, wanita itu tersenyum t

DMCA.com Protection Status