Share

Bab 73

Florence, "..."

Florence pikir dia bisa menukar kejujuran dengan kebebasan pribadi, tapi tak disangka Alaric tidak bertindak sesuai keinginan Florence

Florence sangat marah hingga dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Dia mengerutkan kening, tampak tidak mau menyerah.

Alaric yang melihatnya pun tertantang untuk menaklukkan Florence. Dia mencubit dagu Florence, kemudian menciumnya dengan kuat.

"Le ... um!"

Florence melawan, dia meletakkan tangan kecilnya pada dada pria itu, mencoba mendorongnya.

Bibirnya yang lembut seperti permen manis, membuat Alaric tak bisa puas ketika menyentuhnya. Alaric tidak menyukai yang manis-manis, tetapi dia sangat menyukai bibir Florence.

Alaric tidak mengizinkan Florence melarikan diri.

Tangan besar pria itu memegang bagian belakang kepala Florence dengan dominan, tubuhnya yang tinggi menekan Florence ke atas sofa, lidahnya dengan paksa membuka gigi Florence untuk memperdalam ciuman.

Kedua orang itu berciuman dengan penuh gairah, orang-orang di luar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status