Share

Satu Atap dengan Maduku
Satu Atap dengan Maduku
Author: Irstia88

Bab 1

‘’Nikahi wanita itu, Mas!’’ gumam Aluna dengan suara bergetar.

‘’Kamu ini bicara apa? Wanita mana yang kamu maksud?’’ tanya Faisal tak mengerti apa yang dikatakan oleh istrinya.

‘’Adelia. Siapa lagi?’’ tegas Aluna. Dadanya begitu sesak saat berkata. Meski sakit dia tetap harus menyampaikan hal ini.

Faisal terlihat gelagapan. Fajar baru saja menjelang, dia baru pulang dari apartemennya yang ditempati oleh sang sekretaris bernama Adelia. Suatu hal telah terjadi di antara dia dengan Adelia. Entah bagaimana ceritanya, Faisal tiba-tiba bangun dalam keadaan tanpa busana, berbaring di tempat tidur yang sama dengan wanita itu.

Faisal tidak ingat apa-apa. Semalam dia datang ke apartemen atas permintaan Adelia. Melindungi wanita itu dari gangguan mantannya yang terus mengusik kehidupan Adelia.

Suatu hari Adelia sempat meminta tolong karena mendapat ancaman dari mantannya yang saiko. Hingga Faisal menyuruh Adelia menempati apartemen miliknya demi keamanan wanita itu. Dan semalam, Adelia menghubunginya lewat telepon. Wanita itu bilang kalau mantan pacarnya datang dan hendak melakukan kekerasan fisik kepadanya.

Ia meminta bantuan Faisal agar datang menolongnya. Faisal pun datang karena dia paling tidak bisa mendengar perempuan tersakiti. Selain menjadi bawahan, Faisal menganggap Adelia sebagai teman. Bahkan Adelia kerap datang ke rumahnya karena cukup dekat dengan keluarga besar Faisal yang memang masih tinggal seatap dengan ibu dan saudara kandungnya.

‘’Lihat ini, Mas!’’ Aluna menunjukan layar ponselnya ke arah Faisal. Di mana terdapat foto-foto mesra suaminya bersama Adelia yang dikirim dari nomor tak dikenal.

Dalam foto itu nampak Adelia sedang tidur bersama Faisal dengan keadaan bertelanjang dada. Sementara dari perut ke bawah tertutup selimut. Begitu juga dengan Adelia yang terlihat sama-sama tanpa busana, hanya saja selimut yang digunakan menutupi hingga sebatas dada. Sungguh sangat menjijikkan!

Faisal menyambar ponsel dalam genggaman istrinya. Mata pria itu membulat sempurna seakan tak percaya istrinya bisa mendapatkan foto dirinya bersama Adelia. Lagipula siapa yang mengambil foto mereka berdua?

‘’Tunggu Aluna! Ini semua salah paham. Aku bisa jelaskan!’’ sergah Faisal setelah melempar ponsel ke atas tempat tidur dengan sembarang.

‘’Kamu mau menjelaskan apa lagi, Mas? Semua sudah jelas! Foto ini buktinya!’’ pekik Aluna dengan air mata telah membanjiri wajah cantiknya. Hatinya begitu sakit, teramat sakit. Bagai terkoyak dan tercabik-cabik hingga hancur berkeping.

Faisal menggelengkan kepala cepat. Dia bahkan tidak merasa melakukan apa-apa dengan Adelia. Malam itu dia merasa pusing dan kepalanya berat. Setelah itu pandangannya pun kabur, lalu tidak ingat apa-apa lagi.

Sebelum subuh ia bangun dan terkejut mendapati dirinya tidur dengan Adelia. Sangat sulit untuk dijelaskan kenapa bisa-bisanya ia tidur satu ranjang dengan sekretarisnya. Tapi dia yakin, dia tak melakukan apapun hal yang di luar batas. Terlebih dia sangat mencintai sang istri, Aluna. Faisal tak mungkin mengkhianati istrinya. Meski sampai detik ini Aluna belum juga memberikan keturunan untuknya di dua tahun pernikahan mereka.

‘’Tapi aku tidak melakukannya! Sungguh! Tolong percaya padaku,’’ pinta Faisal dengan memelas. Menatap wajah istrinya yang basah karena air mata, sungguh hatinya terasa teriris.

Faisal mencoba meraih tangan sang istri, tapi Aluna segera menepisnya kasar. ‘’Jangan sentuh aku!’’ Aluna berjalan mundur, menghindar disentuh oleh suaminya.

‘’Aluna?’’ Lapisan kristal melapisi manik mata Faisal yang memerah. Dia tak menyangka Aluna akan percaya begitu saja pada foto yang entah dari siapa pengirimnya. Faisal merasa sedang dijebak oleh seseorang hingga seolah-olah dia seperti sedang tidur bersama wanita lain. Seseorang mengambil foto dirinya yang sedang tidur bersama wanita itu, lalu mengirimkannya pada Aluna.

‘’Selama ini aku percaya, Mas, kalau kamu tak mungkin menyakitiku. Tapi ternyata aku salah. Kamu telah berhasil memporak porandakan hati ini!’’ Aluna meninju dadanya sendiri, di mana rasa sesak itu tak pernah berhenti. Bagai dihantam batu yang keras, terhimpit sakit dan menyesakan.

‘’Kamu telah menghancurkan pernikahan kita!’’ jeritnya tertahan akibat isak tangis yang menenggelamkan sebagian suaranya.

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka yang sedang terlibat pertengkaran dan diselimuti luka.

‘’Faisal! Buka pintunya!’’ Suara Sarah terdengar berteriak di luar sana. Diiringi ketukan pintu yang begitu kencang.

Faisal segera berjalan ke arah pintu, lalu membukanya. Pintu kamar terbuka lebar, memunculkan wajah Sarah ibunya, bersama wanita yang sedang menjadi duri dalam rumah tangganya saat ini. Wanita yang telah membuat Aluna salah paham.

Mata Sarah memandang nyalang pada putranya. ‘’Ibu sudah tahu semuanya. Kamu sudah menodai Adelia semalam kan? Adelia sudah menceritakan semuanya pada ibu. Dan kamu harus bertanggung jawab!’’ seru wanita yang telah melahirkan Faisal dengan tegasnya.

Suaranya terdengar jelas ke telinga Aluna yang berada di dalam. Perkataan wanita itu berhasil mengoyak hati yang sudah sangat rapuh, hancur berantakan. Tubuh Aluna limbung hingga ia terhempas duduk di tepi tempat tidur.

‘’Kamu harus segera menikahi Adelia!’’ Lagi Sarah berteriak kencang membuat semua penghuni rumah keluar dari kamar mereka. Yakni saudara-saudara perempuan Faisal.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status