Share

Bab 43. Demi Harta Tuan Besar

"Kamu sudah simpan semua datanya? Jangan sampai lambat gerak. Sesuai target kita, satu minggu harus kelar, Radit." Siska bicara serius di telpon.

Dia berdiri di balik kaca dengan tirai tertutup, melihat ke arah rumah besar Herman.

"Hmm, ayolah! Jadilah berguna. Aku urus masalah asmara Vio dan Ferry di sini," lanjut Siska.

Kening Siska mengkerut. Sepertinya terjadi negosiasi yang alot dengan Raditya.

"Aku tidak mau tahu. Aku punya target bulan depan Helios, Ardi, atau entah siapa namanya, aku mau segera terbongkar rahasianya. Herman tidak akan bisa mangkir kecuali mengusir dia dari sini." Siska makin tega bicara dengan emosi lebih tinggi.

Klik. Panggilan dia akhiri.

"Dasar manusia tak berguna! Setelah Herman, kamu yang aku akan habisi. Ingat itu, Radit," ujar Siska geram.

Mata Siska masih memandang ke arah rumah besar Herman. Yang dia lihat di sana, Herman dan putra dadakannya itu tertawa gembira. Tidak tahan lagi Siska melihat semua itu. Tetapi tidak lama lagi jika kenyataan si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status