Share

Bab 48. Jejak yang Lenyap

"Apa yang kamu mau lakukan?" Victor menatap Helios dengan wajah tegang.

"Aku? Aku hanya bicara," kata Helios sambil menunjukkan dirinya dengan telunjuk.

"Aku memandang kamu karena Tuan Herman. Aku lakukan semua juga karena Tuan Herman. Jangan paksa aku berbuat sebaliknya, Helios." Victor makin mendidih rasanya. Dia bahkan enggan menyebut Tuan Muda lagi.

Helios cukup terkejut mendengar itu. Victor benar-benar marah padanya. Ini akan sangat tidak baik.

"Jangan sekalipun kamu ikut campur urusan hidupku. Aku, mau tidak mau, harus mengurus kamu. Jadi itu tidak bisa dibandingkan," kata Victor menegaskan.

"Aku tidak akan berbuat apapun. Aku juga tidak keberatan Bang Victor melihat aku sebagai orang biasa, bukan Tuan Muda. Karena itu diriku yang sebenarnya." Helios berusaha menekan rasa sedih dan kecewa yang akhirnya tak bisa dia elakkan meledak di dada.

Victor membencinya dan itu gara-gara Donita. Persoalan wanita ternyata memang benar, bisa mengacaukan misi yang dia jalankan.

"Suka tidak su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status