Share

Bab 26

Zayden tidak tahu apa yang terjadi, hanya saja tangisan gadis yang biasanya tegar ini membuat hatinya kacau.

Zayden melangkah maju, membuka pintu balkon pelan-pelan, kemudian bersandar di samping, menemani Madeline dalam diam.

Setengah jam kemudian, Madeline mengangkat kepalanya untuk melihat langit.

Dia melepas earphone. Saat berdiri dan berbalik, dia terperanjat oleh sosok yang ada di belakangnya.

Madeline menatap Zayden dengan terkejut. "Ka ... kapan kamu datang ke sini?"

Zayden berpikir. "Sejak kamu menangis, sudah beberapa saat."

Ketika mendengar kata menangis, Madeline segera memalingkan wajahnya untuk menyeka air matanya. Setelah memutar bola mata kepada Zayden, dia berjalan ke dalam kamar.

Zayden mencekal pergelangan tangan Madeline tatkala wanita itu berjalan melewatinya.

"Apakah terjadi sesuatu?"

"Nggak," jawab Madeline dengan tenang.

"Kalau begitu apa yang kamu tangiskan?"

Madeline cemberut. "Menguping orang lain menangis sangatlah nggak sopan."

"Kalau aku memotong tangisanm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status