Home / Urban / Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia / 57. Siapa Kau Sebenarnya?

Share

57. Siapa Kau Sebenarnya?

Author: Y Airy
last update Last Updated: 2024-07-11 23:53:01
"Aku ... aku ... ya, aku merindukan Tuan!" jawabnya sambil menunduk. Ia tak ingin pria itu melihat rona di pipinya.

Zava tahu pria itu tak pernah lembut padanya, tapi ia tak memungkiri rasa yang mulai muncul di hatinya.

Pria itu memang tampak lemah di luar, tapi Zava bisa merasakan aura yang kuat dalam diri suaminya itu. Melihat Zava yang malu-malu seperti itu, angan Caka justru melayang ke hari itu.

Di mana ia memergoki wanita itu telanjang di kamar sehabis mandi. Ia dengan jelas bisa melihat tubuh wanita itu yang polos.

Dada Caka seketika bergemuruh, ada hasrat yang meluap, sayangnya wanita itu kini juah darinya.

Meski ia bisa saja mendapatkan Ryuka yang dengan jelas menawarkan diri padanya, tapi ia bukan seorang bajingan. Ia memiliki seorang istri yang sah untuk ia sentuh!

"Zava, ini sudah malam. Tidurlah!" ujar Caka yang langsung mematikan sambungan telepon.

Zava mendongak seketika, tapi layar ponsel sudah berubah. Wajah sang suami sudah tak tampak lagi padahal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   58. Aku Hanya Seorang Pemuda Biasa

    "Aku ... aku hanya seorang pemuda biasa dari kota Allarith yang datang ke negeri Yoslavya untuk menuntut ilmu. Itu saja!" aku Caka dengan tenang. Kaega mencoba mencari kebohongan di mata Caka tapi tak menemukannya karena Caka memang tidak berbohong. Ia datang ke Yoslavya untuk mendalami ilmu bela diri. "Kau memiliki aura yang sangat kuat, anak muda!" "Aku tidak bohong kan, Kek. Caka itu memang berbeda!" tukas Ryuka dengan rona di kedua pipinya. Ia berharap sang kakek bisa mendukung usahanya untuk mendapatkan perhatian Caka. "Baiklah, ayo kita makan malam. Nanti keburu hidangannya dingin!" ajak Kaega. Mereka pun pergi ke ruang makan, semua keluarga Hiroshi tidak ada yang menentang perintah Kaega. Meski beberapa ada yang menganggap remeh Caka, tapi mereka hanya diam. Jika Kaega menyukai pemuda itu, artinya pemuda itu memang memiliki keistimewaan yang mungkin tak bisa mereka lihat. Apalagi Ryuka yang tak pernah peduli terhadap pria kini tampak sangat peduli pada pemuda i

    Last Updated : 2024-07-12
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   59. Hilangnya Pil Dewa

    "Kenapa King Master tak bersedia menemui Tuan?" heran Mac. "Entahlah, aku hanya merasa pertemuan kami waktu itu hanyalah sebuah kebetulan!" "Tuan, coba saja dulu. Kita tidak akan tahu hasil akhirnya jika belum mencoba!" ujar Mac menyemangati. Caka setuju aja hal itu, mereka pun pergi istirahat ke kamar masing-masing. Pagi itu Caka sengaja datang lebih pagi ke Akademi, ia sengaja mencari pagoda Avaloysvara untuk menemui King Master. Ia memang menemukan pagoda itu, awalnya agak ragu untuk memasukinya. Tapi akhirnya ia memberi hormat lalu memberanikan diri memasuki pagoda. Pagoda itu sangat sunyi, seperti tak ada kehidupan. Memang waktu itu juga sangat sunyi, ia tak melihat ada kehidupan lain selain King Master. Apakah memang tak ada yang menghuni pagoda ini? "Permisi!" ia melangkah hati-hati memasuki pagoda. Memeriksa tiap sisi, menelusuri ruang yang dulu ia pernah berbaring saat tak sadarkan diri. Semua tempat itu kosong. Entah mengada Caka merasa tak tenang. Tapi ada satu

    Last Updated : 2024-07-13
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   60. Aku Tidak Akan Mati Semudah Itu

    Ternyata pil dewa memang sedahsyat itu? Dan sepertinya selama ini banyak yang mengincar? "Biarkan Caka mengikuti pertandingan, kita juga akan memiliki alasan untuk menyaksikannya. Di sana, mungkin saja ... ada si pencuri pil dewa!" usul Guru Yu. "Kau benar, Yu Long. Kita bisa mencari si pencuri pil itu di acara pertandingan. Bajingan itu telah meracuni King Master, aku pasti akan menghabisinya!" geram Huo Jin. Caka juga sependapat akan hal itu, siapa tahu memang di tempat itu ia bisa menemukan orang yang telah melukai King Master. Meski sebenarnya ia juga mencurigai penghuni Akademi. Penghuni Akademi, tapi ia sama sekali tak memiliki bukti. Ia juga tidak bisa menebak siapa! Orang itu bisa melukai king master artinya ilmunya sangat tinggi, jika pun ia bisa menemukannya sudah pasti ia tidak akan bisa mengalahkan orang itu. "Baiklah, Caka. Kau boleh kembali ke asrama. Karena insiden ini maka hari ini kegiatan di Akademi akan diliburkan. Tapi semua Murdi tidak ada yang bole

    Last Updated : 2024-07-15
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   61. Tak Akan Menyerahkan Nyawa Pada Siapa pun

    "Tuan Muda Kaley juga ikut?" seru keduanya. Caka menyunggingkan senyum tipis, " Dia pasti mendaftar demi bisa menghabisiku di arena, tapi aku tidak akan menyerahkan nyawaku pada sippa pun!" Caka memejamkan mata, bayangan masa lalu mulai menghantam ingatannya kembali. Di mana ketika penyergapan terjadi. Pertarungan sengit. Pertumpahan darah. Semua itu masih terekam dalam ingatan, dan mana mungkin ia bisa lupa? Caka membuka matanya seketika, bangkit duduk sambil mengepalkan tinju. "Aku harus memenangkan pertandingan ini, baru aku bisa kembali ke Nollyvia!" "Memenangkan pertandingan ini? Rasanya mustahil!" ujar Zan. "Para master bela diri itu ... Mereka sangat kuat." "Kalian istirahat saja, siapa tahu nanti pingin ikut pergi, meski hanya menonton!" celetuk Caka. Keduanya langsung berbaring. Mengistirahatkan tubuh. Ketika malam tiba, Caka berangkat ke lokasi pertandingan bersama Mac. "Maaf, Tuan. Peserta apa penonton?" tanya penjaga di pintu masuk. "Aku datan

    Last Updated : 2024-07-17
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   62. Pertarungan

    "Belum tentu!" sahut salah satu juri, "Orang yang tampak biasa saja terkadang adalah seseorang yang hebat. Jangan pernah melihat sesuatu dari luarnya saja!" "Namanya Cakara Lakeswara bukan bukan? Aku dengar dia adalah murid baru di Akademi Gracille, bahkan dia tak bisa berkultivasi. Lalu, dilihat dari mana jika dia itu hebat?" "Dia memiliki aura yang kuat! Matanya memancarkan aura membunuh yang sangat dahsyat." "Heah, kau bercanda!" Para juri justru saling berdebat, dari lima juri yang ada hanya satu yang menilai jika Caka itu tidak lemah. Sementara Caka dan Arlein masih bersiaga. Arlein masih bersikap sangat tenang karena ia yakin akan menang. Karena Arlein memintanya menyerang lebih dulu, maka Caka pun menyerangnya lebih dulu. Arlein menghindari pukulan Caka dengan memiringkan tubuhnya sedikit. Pukulan kedua Caka juga ia hindari dengan cara yang sama. Tangan Arlein bergerak cepat menyentak dada Caka hingga tubuhnya terpental mundur beberapa langkah. Caka melirik dada

    Last Updated : 2024-07-18
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   63. Pertarungan (2)

    Arlein kembali menatap Caka dengan nyalang. Memegangi dada sejenak, ia membeli mengepalkan tinju. Menghentakan kaki lalu melayang ke udara bagai roket menuju ke tubuh Caka. Caka melebarkan mata lalu melakukan loncatan salto ke belakang beberapa kali. Tubuh Arlein masih meluncur ke arahnya dengan posisi kedua tangan menyatu di atas kepala. Ia bagai anak panah yang saat ini sedang mengincar targetnya. Dengan kekuatan yang dimiliki, Caka menyatukan kedua tangan di depan dada. Menghalau serangan dari Arlein yang keras itu. Energi yang terpancar dari keduanya pun terasa sangat besar. Para penonton dan juri menahan nafas. Ini seperti bukan pertandingan tapi perkelahian sungguhan. Apakah keduanya memiliki dendam? Dengan kekuatan dorongan yang dimiliki oleh Arlein, tangan Caka mundur ke tubuhnya namun ia segera ke posisi semula. Lalu dengan sekuat tenaga menghentakan kaki sambil mendorong kedua telapak tangannya yang menyatu. .Seketika sebuah kekuatan dahsyat muncul hingga tubuh

    Last Updated : 2024-07-19
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   64. Memang Dia Pelakunya

    Caka mencoba menenangkan diri, lawannya kali ini tampak sangat kuat. Bisa ia lihat dari aura yang terpancar. Caka bahkan tak yakin bisa menang, tapi ia akan tetap berusaha. Ini adalah kesempatan besar untuknya menjalin relasi. Mungkin saat ini tidak ada yang tahu latar belakangnya, jurru itu bagus. Karena ia tidak ingin semua orang menghormatinya hanya karena ia memiliki nama madaharsa. Ia ingin semua orang mengakuinya karena ia adalah Cakara. Cakara Lakeswara. Raymond tahu ia tak mungkin membawa kembali namanya yang pernah melegenda untuk menguasai dunia. Raymond Harrits sudah mati. Ia hanya ingin membersihkan nama itu, karena ia bukan pengkhianat! Ia ingin istri dan anaknya bisa tenang di alamnya. Oleh karena itu, ia harus bisa membuat Cakara berkuasa atas kemampuannya sendiri. Ia harus bisa menghadapi lawannya ini, dengan semangat yang terbakar saat mengingat kembali kejadian 7 tahun silam. Ia harus berjuang, ini bukan hanya soal pujian. Tapi ia memang harus mampu m

    Last Updated : 2024-07-23
  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   65. Bukan Aku Pelakunya

    Bam! Huo Lui menerjang ke arena. Menatap Caka dengan amarah. Caka tidak mengerti kenapa salah satu gurunya di Akademi bisa semarha itu? "Dasar pengecut! Pengkhianat!" umpatnya menunjuk Caka dan langsung menyerangnya. Caka tak sempat menghindar, serangan Huo Lui mengenai dadanya hingga ia terpental dan ambruk ke lantai. Caka memegangi dadanya yang terasa sakit. Ia pun bangkit berdiri. "Guru, kenapa Guru menyerangku?" tanyanya heran. "Jangan pura-pura, apa tujuanmu menjadi murid di Akademi?" Caka mengerutkan kening. "Apa maksud ucapan Guru? Aku mendaftar menjadi murid karena ingin memperdalami ilmu bela diri!" "Omong kosong! Kau yang mencuri pil dewa, kau yang meracuni King Master!" tuding Huo Lui. Kedua bola mata Caka pun membesar, kenapa guru Huo bisa menuduhnya seperti itu. Bam! Sekarang Yu Long yang menerjang ke arena. Tepat di depan Caka. "Aku sangat kecewa padamu, Caka. Padahal aku begitu mempercayaimu!" ujar Guru Yu. "Guru, aku tidak melakukan semu

    Last Updated : 2024-07-24

Latest chapter

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   88. Tak Bisa Mengampunimu

    "Caka, kenapa kau di sini?" tanya Lea dengan nada gemetar. "Aku ingin bicara denganmu!" Jawaban Caka sangat tenang dan dingin. "Kita ... bisa bicara di rumah." "Tapi aku ingin di sini!" Lea menelan ludah, entah mengapa ia meluhat sepupu iparnya itu tampak berbeda hari ini. Pemuda itu duduk di deoan kap mobil depannya, dan tak ada tongkat yang tampak ia gunakan. "Caka_" ucapan Lea terputu. saat Caka menarik diri hingga berdiri di atas kakinya dengan tegap. "C-Caka, kau ... kau bisa berjalan?" Caka menyimpulkan senyum kecut, "Aku bahkan bisa berlari ke hadapanmu dengan kilat!" Lea memundurkan diri, ia memiliki firasat tak baik itu sebabnya mencoba mancari jalan untuk melarikan diri. Sayangnya dari belakangnya, muncul Mac dengan ekspresi dingin. "Sebelum kita selesai bicara, aku tak akan membiarkanmu pergi!" ujar Caka menyeringai. "A-apa yang ingin-kau bicarakan?" "Katakan padaku, berapa kali kau memukul istriku?" Kedua mata Lea melebar seketika, rupanya gadis kampung i

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   87. Aku Bisa Melindungimu

    "Untuk apa, Tuan?" "Aku suamimu, jadi aku berhak melihat seluruh tubuhmu tak terkecuali. Kau ingin membantah?" Zava menggeleng, ia pun menjulurkan kaki kirinya. Tak ada apa pun di sana. "Kaki yang satunya!" pinta Caka. Zava menelan ludah, dengan menggigit bibir ia pun menjukurkan kaki kanannya di sebelah sang suami. Caka menatap gelang kaki itu, ia memungkut kaki sang istri yang memakai gelang sedikit tinggi agar bisa mengamati gelang itu dengan jelas. Gelang itu terbuat dari titanium, itu berbentuk seperti gelang oada umumnya. Tapi melekat erat pada kulit Zava hingga meninggalkan bekas kemerahan di sekitar area gelang. Itu bukan karena sudah kekecilan, tapi sepertinya memang dibuat seperti itu. Caka memejamkan mata, meletakan telapak tangannya di atas gelang itu. Mengeluarkan sedikit energi untuk memeriksa. Rupanya di dalam gelang itu ada semacam energi yang digunakan untuk membelenggu. Gelang itu dibuat menempel pada kaki agar terhubung langsung dengan pembuluh da

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   86. Pancingan Untuk Vivian

    Caka menatap wajah istrinya yang merona, wajah tanpa make up itu tampak segar dengan bibir kemerahan. Sebagai laki-laki normal, ia tentu tak bisa menolak pesona yang wanita muda itu tawarkan. Perlahan ia mendekatkan wajah, menutupkan bibirnya ke bibir sang istri. Zava memang terkejut, namun ia tak menolak. Ia terkejut karena selama ini pria yang sudah menjadi suaminya itu selalu dingin padanya. Bahkan terkesan membencinya. Ia tak pernah berfikir jika pria itu akan melakukan hal mesra kepadanya. Tapi malam ini ... pria itu menciummya. Antara ada rasa senang dan takut bercampur menjadi satu. Namun ia hanya melayani apa yang suaminya inginkan. Caka sedikit terkejut dengan respon wanita itu yang membalas ciumannya, memang Zava masih amatiran. Ciumannya masih sangat lugu, namun itu berhasil membuat Caka hilang kendali. Ia mulai melepaskan pakaian wanita itu satu persatu. Membalikan posisi mereka hingga Zava berada di bawahnya. Caka menatap wajah sang istri yang tampak s

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   85. Kembali ke Allarith

    Permasalahan di Akademi akhirnya selesai. Caka bisa bernafas dengan lega sekarang. Ia berhasil membersihkan namanya, bahkan mendapatkan pil dewa dan pusaka milik King Master. Ia mempelajari kitab 9 Matahari, ajaibnya ia hanya butuh beberapa hari mempelajari kitab itu. Padahal orang normal membutuhkan waktu hingg. berbulan-bulan. Bahkan ada yang sampai bertahun-tahun, tapi ia hanya butuh waktu hitungan hari. Ia pun mengembalikan kitab itu pada King Master sebelum pulang ke Nollyvia. "Kau yakin tak ingin membawa kitab ini?" tanya King Master meyakinkan. "Terima kasih, King Master. Saya sudah mempelajarinya, dan itu sudah cukup!" King Master menyimpulkan senyum. "Kau memang sangat spesial, baiklah. Aku akan menyimpan kitab ini sampai suatu saat ada orang yang juga pantas mendapatkannya." Ia menerima kembali kitab itu. "Saya juga sekalian pamit, sudah saatnya saya kembali ke Nollyvia!" "Kau akan kembali ke Nollyvia?" "Banyak hal yang tak bisa saya tinggalkan terlal

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   84. Kitab 9 Matahari

    "Siapa kau?" pertanyaan Caka mengehntikan gerakannya. Pria itu menoleh, hanya beberapa detik karena setelah itu ia tetap menganbil kitab yang ada di dalam kotak. Kemudian pria itu pun melarikan diri, Caka segera mengejarnya. Meraih pundak pria itu lalu membalik tubuhnya, sang pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu pun langsung menyerangnya. Mereka harus baku hantam. Di sela pertarungan Cakara mencoba untuk merebut kitab yang ada di salah satu tangan pria itu. Namun rupanya pria itu sangat tangguh, ilmu bela dirinya di atas yang dimiliki oleh Caka. Bahkan Caka terkena serangan beberapa kali, tubuhnya sempat terpental dan membentur dinding. Tapi ia tidak akan membiarkan orang itu berhasil membawa kitab 9 Matahari. Caka bangkit lalu kembali mengejar pria itu keluar ruangan. Ia mengikutinya menapai lorong sempit, menuju ke pintu keluar yang lain. Caka mengejarnya hingga keluar dari pagoda. Di luar justru ia semakin bebas menyerang pria itu. Pukulan dan tendangan mewarn

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   83. Pengalihan

    Kay meninggalkan ruangan itu dan langsung mencari Guru Yu. "Kaley, jadi sekarang dia mengincar kitab 9 Matahari?" "Benar, Guru." "Kurang ajar! jadi dia sengaja datang ke akademi hanya untuk mencuri!" "Kita harus menangkap mereka!" "Kita tangkap mereka saat hendak mencuri kitab itu, kau awasi terus saja. Kapan mereka akan beraksi!" Sementara di kamarya. "Apa kau yakin jika Kay itu adalah mata-mata para master?" tanya Toru. "Guru Yu yang membawanya secara tiba-tiba, padahal sudah jelas sejak King Master sakit, akademi sudah tidak menerima murid baru lagi!" sahut Kaley. "Tapi kenapa kita harus sengaja memancing mereka, bagaimana jika kita gagal mencuri kitab 9 Matahari dan kita lalu tertangkap. Kita akan mendapatkan hukuman yang berat!" "Aku memiliki rencana, kita memang akan menjadi umpan untuk mengalihkan perhatian mereka. Sementara, akan ada orang lain yang mengambil kitab itu!" Efran dan Toru saling pandang lalu kembali menatap Kaley. "Keluargamu?" "Misi kali

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   82. Mantra Perisai

    "Menyamar?" seru semua orang. Caka mengangguk. Hanya dengan menyamar ia bisa bergerak leluasa di area Akademi. "Ide itu tidak buruk, tapi bagaimana kau akan mengungkap pelaku yang sesungguhnya?" sahut Yu Long. "Kita lihat saja nanti!" Akhirnya guru Yu mmebawa Caka kembali ke Akademi, dan kali ini ia akan menginap di asrama. Biarkan Mac sementara berada di rumah Arjun. Guru Yu mengenalkan Caka yang saat ini mengenakan kaca mata tebal, tahi lalat di bawah mata dan kumis tipis itu sebagai Kay. Kay mulai menjalani aktifitas seperti murid lainnya. Ia sengaja menjadi murid yang pendiam dan jarang berbaur. Saat diam ia bisa mengamati semuanya. Saat melewati paviliun belakang, samar Kay mendengar sebuah suara. Jadi ia pun bersembunyi di belakang pilar besar. "Jangan khawatir, Ayah. Sebentar lagi aku akan mendapatkan kita 9 Matahari. Dengan kitan itu, kita bisa meramu pil dewa sendiri!" Kay sangat terperangah, sepertinya orang itu sedang berkomunikasi melalui handphone.

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   81. Tidak Ada Kebetulan Di Dunia Ini

    Leo menatap Caka dengan tak percaya, ia snagat terkejut akan hal itu. Kabar burung yang ia tahu pemuda bernama Caka itu yang mencuri pil dewa. Tapi apakah benar, memang ayahnya yang sengaja memberikan pil dewa pada Caka? Leo kemudian menatap King Master. "Ayah, benarkah itu? Ayah yang memberikan pil dewa kepada Caka?" King Master memejamkan mata sejenak, "Iya. Aku memang memberikan pil dewa padamu!" Caka menghela nafas panjang, sementara Leo mengeraskan rahang. Bahkan dirinya yang merupakan putranya tidka berhak mendapatkan manfaat dari pil dewa. Tapi kenapa anak ingusan seperti Cakara bisa? "King Master, kenapa _" "Aku memiliki alasan, pil dewa todak kuberikan kepada sembarang orang. Kau memiliki aura murni yang sangat kuat, di dalam darahmu ... mengalir darah dari seseorang yang tidak biasa. Tapi selama ini, tubuhmu terkunci karena banyaknya racun yang kau terima!" "Ya, sejak kecil ... bibiku memberiku racun agar aku tak bisa pulih. Sebenarnya tubuh ini ...," Caka tak

  • Sang Pewaris Cincin Penguasa Dunia   80. Kesembuhan King Master

    "Kita pergi sekarang!" ujar Caka dengan tegas. "Aku dengar King Master dirawat di kediamannya di vila La Gracille. Di sana penjagaannya sangat ketat!" tukas Ryuka. "Iya, takutnya ada musuh yang memanfaatkan kondisi King Master untuk mencelakainya lagi!" imbuh Nardo. "Tak apa, aku akan ke sana bersama Mac!" "Kak Caka, aku ikut!" pinta Arjun. "Kau sudah cukup banyak membantu, Arjun!" "Siapa tahu Kak Caka membutuhkan bantuan di sana!" Setelah berfikir sejenak akhirnya Caka mengijinkan Arjun ikut bersamanya. Bahkan Ryuka juga. Mereka pergi bersama-sama ke kediaman King Master. Di pintu gerbang, para penjaga melarang mereka masuk. "Katakan pada Tuan kalian, aku membawa penawar untuk King Master!" "Banyak yang berkata demikian, tapi semuanya pembohong!" jawab si pengawal. "Aku tidak berbohong, aku membawanya langsung dari pulau persik. Griselda yang memberikannya!" Pengawal itu tampak berdiskusi dengan temannya beberapa saat. "Baiklah, tunggu di sini!" ujar si pengawal

DMCA.com Protection Status