Share

200. Kau Beruntung!

Setelah James selesai berbicara dengan nada dingin tapi dengan tatapan yang menyimpan luka seperti itu, William langsung terdiam.

Sungguh dia lebih suka mendengar pemuda itu berteriak kepadanya dan memakinya dibandingkan dengan tatapan yang membuat rasa bersalahnya pada pemuda itu.

“James,” panggil Alen dengan nada pelan.

Andrew berkata, “James, perhatikan apa yang kau katakan!”

James mengalihkan arah pandangnya dari William pada Andrew, “Mengapa, Jenderal Reece? Apa yang saya katakan adalah sebuah kenyataan. Memang Jenderal Mackenzie yang membunuh ayah saya.”

Andrew menggigit gigi, “Tapi … kau tidak boleh berbicara dengan nada seperti itu pada-”

“Mengapa tidak boleh? Saya tidak menuntut pembalasan atas kematian ayah saya pada Jenderal Mackenzie. Yang saya tanyakan mengapa Jenderal Mackenzie bisa begitu sangat tenang seolah tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun pada saya. Dia-”

“Jenderal Mackenzie hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan, James. Kau harus tahu apa yang kami ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status