Share

208. Bukankah Itu Sangat Aneh?

Xylan malah langsung memberi tatapan aneh pada sang kakak.

Rowena yang alih-alih tidak mendapatkan jawaban tapi tatapan menyebalkan itu sontak mendengus, “Yah, kau putra mahkota. Ayah pasti membicarakan hal itu denganmu. Iya kan?”

Xylan menghela napas panjang, merasa aga kesal dengan sikap kakak perempuannya itu.

“Kenapa kau berpikir ayah akan mendiskusikan masalah ini denganku, Kakak?”

Rowena menahan rasa tidak sabarnya dan menjawab, “Astaga. Kau adalah calon raja negeri ini, menggantikan ayah kelak. Masalah pengangkatan jenderal perang yang baru juga harus berkaitan denganmu.”

Xylan menggelengkan kepala, “Tidak begitu. Memang kau tidak ingat berapa umurku saat ini, Kak?”

Rowena tidak menjawab.

“Aku masih lima belas tahun, baru akan enam belas tahun tiga bulan lagi. Mana mungkin aku dilibatkan dalam masalah sepenting itu?”

Rowena masih enggan membalas.

Sang putri yang saat itu memakai gaun violet berlengan panjang dengan panjang mencapai mata kaki itu malah memutar bola matanya ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status