Share

216. Gedung Perak

“Bagaimana bisa aku tahu soal itu?” Riley membalas sembari menggelengkan kepala, heran dengan pertanyaan James yang menurutnya tidak penting untuk dibahas.

James mendecakkan lidah, “Kau baik-baik saja kita tidak tinggal dalam satu kamar lagi?”

“Aku justru sangat bersyukur,” balas Riley santai.

James mengangkat alis dan menatap Riley dengan tatapan penuh curiga.

Riley menyeringai, “Setidaknya aku tidak akan mendengar celotehanmu yang tidak penting seperti ini.”

Pemuda yang menjadi satu-satunya prajurit baru yang berada di kelas dua itu mendengus sebal dan meninju lengan Riley meskipun tidak terlalu serius melakukannya.

“Aku akan sangat bosan,” ucap James dengan lesu.

Riley menoleh dan mendesah,”Hei, kita hanya tinggal di gedung yang berbeda, bukan kerajaan yang berbeda. Kita masih di istana yang sama.”

Pemuda berwajah tampan itu langsung menoleh ke arah Riley, matanya menunjukkan sorot penuh harap.

“Memang benar, jadi … kenapa kita tidak-”

“Berhentilah berbicara sesuatu yang tidak dir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status