Share

220. Dia Datang!

Alen dan Diego ikut senang melihat semangat keduanya. Dua pemuda itu langsung merangkul Riley dan James.

“Tenanglah kalian! Tidak masalah jika tidak ada yang mendukung kalian berdua, masih ada kami,” kata Alen tulus.

Diego juga ikut menambahkan, “James, Riley. Kalian punya kami yang akan jadi penonton yang berisik nanti.”

Riley tersenyum penuh kegembiraan, sementara James langsung menggerutu, “Apa-apaan kau ini? Staf istana bisa mengusirmu dari arena seleksi jika kau berisik.”

Tetapi, lagi-lagi Diego sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan James yang memang terkadang menyebalkan.

Pemuda itu sudah tahu cara berbicara James dan paham bila sesungguhnya pemuda itu tidak seburuk yang dipikirkan orang-orang. Dia pun menganggap James sebagai salah satu sahabatnya, seperti halnya Riley dan Alen.

Setelah berbicara tidak jelas, keempat pemuda itu berangkat menuju gedung arena seleksi di mana ternyata sudah terdapat ribuan prajurit yang hadir di dalam gedung.

Alen menatap takjub atas juml
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status