Ternyata, berbeda dari yang diduga oleh James, Josh dengan santai menjawab, “Apa yang membuatmu berpikir kalau aku mau bicara denganmu?”James mengangkat bahu, “Aku melihatmu menatapku terus-menerus.”Diego mendengus dan menatap James dengan tatapan seolah berkata ‘Kau terlalu percaya diri’.Percakapan James dan Josh tersebut berhasil membuat perhatian Riley terpecah. Dia mulai cemas bila akan terjadi hal yang tidak diinginkan di sana.Namun, sama seperti James, Riley pun rupanya salah menebaknya. Josh malah tertawa renyah hingga membuat banyak orang tampak kaget, termasuk Ben dan Shin yang hanya bisa saling lirik, tanpa bisa mengutarakan apa yang sedang mereka pikirkan.Beberapa teman Josh juga terkejut dengan reaksi Josh itu, tapi pria yang usianya lebih dari tiga puluh tahun itu berkata, “Aku hanya terlalu kagum dan sangat terkejut dengan kemampuanmu. Oh, tidak hanya kemampuanmu, tapi juga Riley.”James terbengong-bengong.Josh pun menjelaskan, “Aku pikir mereka … teman-temanku su
“Tidak ada strategi khusus. Saya ataupun James hanya akan melakukan apa yang sudah kami pelajari,” kata Riley.Ben mengerutkan kening, tampak agak bingung.Dia tahu Riley memang sangat hebat dalam hal menembak. Tetapi, dia masih belum tahu kemampuan Riley dalam hal memanah. Sedangkan, untuk James, Ben sudah pernah melihat aksi James dalam panahan ketika pemuda itu masih berstatus sebagai seorang calon prajurit.Shin pun ikut merespon, “Sebaiknya kalian jangan anggap remeh dia!”James menggeleng tegas, “Aku tidak pernah meremehkan dia sama sekali, Senior Shin. Justru dia yang selalu meremehkan kami. Dan … tapi kata-kata yang diucapkan tadi cukup membuatku kaget.”Alen ikut mengangguk, “Aku tetap tidak menyukainya, entahlah kenapa. Hanya saja aku merasa dia memang sedikit aneh.”Ben mendesah pelan, “Ya sudah, tidak perlu memikirkan masalah sikap Josh. Yang perlu kalian pikirkan hanyalah memberikan kemampuan terbaik kalian dalam seleksi selanjutnya.”“Tentu saja, kami akan melakukan itu
Fred pun menjawab dengan cepat, “Greg Sehel itu adalah seorang komandan perang darat yang sangat mahsyur. Semua orang mengenalnya sebagai seorang prajurit tangguh yang berani sejak zaman Jenderal Mackenzie menjadi jenderal perang di kerajaan kita.”Seolah memang masih selesai menyampaikan argumennya, Fred memaksa temannya itu untuk mendengarkan dirinya, “Memiliki reputasi yang bagus semacam itu tentu saja membuat Komandan Sehel harus menjaga reputasinya. Tentu saja dia akan menolong seorang calon menantu raja.”“Walaupun akhirnya dia akan mati?” balas Josh terdengar ragu.Fred menghela napas panjang, merasa sulit membuat jalan pikiran Josh kembali menjadi lurus lagi.Tetapi, dia tidak mau temannya itu larut dalam kegelisahan sehingga dia membalas, “Dia mati sebagai seorang pahlawan, Josh. Dia sama sekali tidak rugi.”“Tapi … dia kehilangan nyawanya. Untuk apa menjadi seorang pahlawan kalau-”“Brengsek! Hidup atau mati kita itu sudah kita berikan pada kerajaan ini saat kita sudah memut
Tidak bisa membantah, Riley pun hanya bisa berujar, “Anda sangat benar, Senior Josh.”Josh termenung, baru sadar dia terlalu banyak berbicara sehingga setelah itu dia memilih lebih banyak diam sampai akhirnya namanya dipanggil.Sedangkan Riley mulai memahami kecemasan pria yang berdiri di sampingnya itu dan tidak menyangka bahwa ternyata Josh pun juga merasa tertekan.Dia pikir dengan dukungan yang begitu sangat besar itu Josh Cleve akan merasa tenang menjalani setiap tantangan yang diberikan, namun rupanya semua dukungan itu justru membuatnya cemas akan kekalahan.Akan tetapi, sayangnya Riley juga tidak bisa berbuat apapun untuk membantu Josh mengatasi kegelisahannya.Sebelum memasuki area tantangan pun, Riley hanya sempat mengangguk sopan pada Josh. Selain itu, dia tidak mengatakan apapun.Di akhir tantangan berpedang itu, posisi Josh Cleve semakin jauh tertinggal dalam hal pengumpulan skor. Hal itu secara kebetulan dibahas oleh beberapa orang prajurit yang merupakan prajurit kelas
James mengernyitkan dahi dengan reaksi berlebihan yang ditunjukkan oleh Riley sehingga pemuda itu berkata, “Kau ini kenapa? Senang atau bagaimana?”Riley sontak memukul lengan James dan tertawa kecil, “Tentu saja aku senang. Tapi kau tidak berbohong kan?”James melotot kesal, “Teman, bukan hanya aku saja mendengarkan pengumuman itu. Kau bisa tanya seluruh penghuni kerajaan ini jika kau ragu.”Mendengar jawaban James, Riley hampir melompat karena gembira. “Ada apa denganmu? Kau merindukan orang tuamu?” Reiner bertanya dengan dahi mengerut juga tapi menahan senyum.Alen sontak melirik ke arah Riley lantaran hanya pemuda itu yang mengetahui identitas Riley yang sebenarnya sehingga dia pun juga penasaran atas jawaban yang Riley berikan.“Itu sudah pasti, kenapa harus ditanya lagi?” balas Riley.Ben terkekeh pelan, “Ah! Tidak aku sangka jika salah satu prajurit junior paling berani ini memiliki perasaan yang lembut.”Riley hanya tersenyum samar.Sedangkan James malah membalas, “Bukan hany
Riley seketika memberi tatapan bingung pada sahabat baiknya itu, “Apa maksudmu?”James menaikkan alis kirinya dan menjelaskan, “Maksudnya kita berdua ditakdirkan untuk terus berada di lingkup yang sama. Kau dan aku … Jenderal Perang dan Wakil Jenderal Perang.”“Bagaimana menurutmu? Bukankah ini sangat mengagumkan?” James menambahkan sembari tersenyum bodoh. Riley sontak menggelengkan kepala, “Kau sungguh terlalu percaya diri. Kau tidak ingat kalau kemampuan Josh Cleve mulai meningkat?”James mendecakkan lidah, “Aku tahu dia lebih kuat daripada sebelumnya, tapi … dia tidak akan bisa mengejar kita.”“Poin hari ini dilipatgandakan. Kau lupa?” balas Riley sembari tersenyum miring.James mendengus sebal dan segera membuang muka ke arah lain, “Dasar menjengkelkan! Kau ini … memang menyebalkan, Riley. Aku jadi heran mengapa kita bisa berteman.”“Kau tidak bisa ya melihat temanmu ini memiliki kepercayaan yang tinggi?” lanjut James masih tampak kesal.Riley terkekeh pelan. “Itu agar kau tidak
Tanpa menoleh ke arah sahabatnya, Riley menjawab dengan tatapan mata terlihat kaget, “Siapa lagi? Yang namanya Benedict Arkitson ya Senior Ben yang kita kenal.”James langsung mengulum bibir, masih tampak terkejut.Namun, itu hanya selama beberapa detik saja, lantaran dia bisa mengontrol dirinya dengan baik, “Tenanglah! Ini hanya sebuah tantangan saja, tidak sungguhan.”Riley memejamkan mata, tampak stres dan tertekan.“Memang kita tidak benar-benar bertarung, James. Tapi … ini juga menyangkut reputasi Senior Ben juga. Kau mengerti maksudku tidak?” kata Riley yang tiba-tiba memiliki mood yang buruk.James bukannya tidak tahu, tentu saja dia tahu dan mengerti apa yang dikatakan oleh Riley. Hanya saja dia mencoba untuk tidak membuat Riley semakin tertekan.“Dengar, aku yakin Senior Ben tidak akan menyalahkanmu jika kau mengalahkan dia. Dia juga tahu posisimu, dia pasti akan mengerti,” ucap James.Riley pun membuka matanya dan menoleh ke arah James, “Kenapa aku harus aku? Kenapa dia tida
Riley tidak menjawab perkataan Ben dan justru menatap senior yang juga temannya itu lewat kaca dari helm pelindung yang dia kenakan.Ben mendesah pelan, “Riley, kau dengar aku atau tidak?” Riley menjawab dengan terbata-bata, “Iya, Senior Ben. Tapi-”“Tidak ada tapi. Fokus saja pada kemenanganmu dan aku … juga akan fokus untuk mengalahkanmu,” potong Ben cepat.Riley tercengang tapi saat dia melihat Ben mengangguk dengan mantap ke arahnya dia pun akhirnya bisa tenang.Dia yakin Ben juga akan berjuang seperti dirinya. Dan ketika dia melihat dari cara Ben menatapnya, dia tahu bila Ben tidak akan mudah menyerah.Justru dia sangat lega dengan sikap Ben tersebut dan segera bersiap-siap sesuai instruksi Mary Kesley.Di sisi lain, rupanya tidak hanya mereka saja yang sudah mempersiapkan diri, tetapi juga dua prajurit lain yang terpilih juga telah bersiap-siap seperti mereka bersama dengan James dan Josh.Sementara itu, Diego dan Alen yang duduk bersama dengan Shin sangat tegang.“Menurut kali