Share

Cinta tak harus memiliki

"Kami pulang dulu ya Naura, kapan-kapan jika kangen mainlah ke rumah, Tante ya."

"Emangnya boleh, Tante?"

"Ya boleh dong, rumah Tante terbuka untukmu sayang."

"Terima kasih, Tante."

"Iya sama-sama."

Elang tersenyum menatap wajah ayu Arum, entah saat ini hatinya penuh dengan kebahagiaan. Setidaknya ia bersyukur bisa melihat senyum Arum lagi. Mencintai tak harus memiliki, bukan.

Terkadang, Elang menertawakan dirinya sendiri atas segala kenaifannya. Kenapa ia tidak memperjuangkan cintanya pada Arum dan hanya pasrah pada keadaan yang membuatnya terjerumus dalam pernikahan yang konyol dengan Zhia. Sering kali cinta yang ia punya membuat logikanya tak dapat mencerna, saat ini hanya ada sesal yang menggumpal di dalam dadanya. Hanya bisa melihat tanpa bisa memiliki.

Lelaki tampan itu menghela napas, sesekali jemarinya mengelus rambut putrinya dan menatap wajah cantik itu. Karena hanya itu yang bisa ia lakukan untuk mengurai sesak yang menyiksa dadanya.

"Mas," panggil Arum pelan.

"Eh, iya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status