Share

Bu Fatma bertindak

Rongga dada Arum kembali terbakar. Dengan kesedihan, ia menghabiskan satu porsi bakso hangat, bahkan saat ini ia tak pernah bisa menyingkirkan bara di dalam dadanya dengan apa yang terjadi saat ini.

Arum tak percaya ini, saat senyumnya lagi-lagi berputar di kepala. Tak pernah terbayang bahwa kenangan indah itu, kini menjadi hal paling menyakitkan.

"Kita lihat dulu, Rum. Bagaimana sikap Levin."

"Arum takut, apa sehina ini Arum. Hingga beberapa kali harus tersakiti lagi."

"Hus ga boleh ngomong begitu, sayang! lagian kalian belom menikah ini."

"Mama yang akan turun tangan, Rum. Maaf jika Mama dan Papa memaksamu untuk menikahi, Levin. Nak. Mama pastikan akan membongkar semuanya."

Arum mengangguk.

Di luar hujan turun, mereka mengambil payung lalu melangkah hingga tiba di dekat mobil. Mereka masuk dan memberitahukan sopir untuk pulang ke rumah. Dari balik kaca yang ditimpa rintik hujan, Arum masih berpikir tak mengerti.

Sementara Bu Fatma mengambil ponsel dari tas kecil. Dan menghububgi
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status