Share

Sesal tak berujung

Arum dan Naura melangkahkan kaki menyusuri jalanan komplek perumahan bersama Naura. Angin pagi mengiringi perjalanan mereka, mereka berdua melihat beberapa ekor burung-burung berkicau hinggap di pemohonan yang mungkin saja mencari makan. Mereka melewati trotoar di sebelah kiri jalan menuju pertigaan. Suara kicau burung terdengar merdu di pepohonan rindang pinggir jalan. Angin pagi ini, membuainya. Menebarkan damai di penjuru hati.

Mata Arum menyisir sekeliling, mengurutkan nomor rumah yang berukuran besar dan luas. Mungkin karena masih agak jarang penduduknya terlihat pemandangan juga begitu asri. Di ujung sana, rumah yang terletak di pinggir jalan terdapat deretan rumah yang sama, sekilas Arum menatap rumah itu sangat besar dan berlantai dua, terlihat paling bagus. Tiang-tiang yang menjulang tinggi menambah kesan kokoh rumah mewah itu. Sepertinya baru direnovasi, indah sekali.

Arum dan Naura terus berjalan menuju taman komplek, Seulas senyum tersungging di bibir Naura saat melihat b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status