Share

Melamarmu

Wanita itu ketakutan menatap sang mama yang baru datang. Levin yang sedari tadi di situ mencoba menenagkan adiknya. Lalu, setelah memastikan Zhia kembali tertidur Levin turun dari tempat tidur, dan berjalan pelan menemui ibunya di luar, ia melangkah menuju pintu membuka, lalu menutup pintu dan menemui sang mama.

"Bagaimana adikmu?" tanya Lastri.

"Perasaanku tak enak dari tadi. Ma semoga Zhia baik-baik saja?"

"Ya, dasar tak mau di kasih tau," jawab sang mama sambil menoleh ke arah putranya.

Sejenak terdiam.

"Lev?"

"Iya, Ma?"

"Apa mama banyak salah, Kalian berhak bahagia, tapi mama mengatur kalian agar jadi manusia yang kuat, sekarang terserah kalian mama susah capek."

Levin menggigit bibir, menahan sesak di dada. Sementara, pikirannya semakin tak karuan. Apapun itu Arum tak akan memaafkannya.

"Terlambat, Ma, bahkan Levin dan Zhia sudah tidak termaafkan oleh Arum juga Elang bukan."

Entah Levin harus senang atau tidak dengan ucapan Ibunya, namun itulah kenyataannya sudah terlambat .
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status