Share

BAB 158

“Rini menangis bahagia, Mbak,” lirih Rini.

Nuri dan Andri saling pandang sesaat mendengar ucapan Rini.

“Rini bahagia bisa melahirkan putri untuk Pak Andri, Rini bahagia bisa menepati janji pada Pak Andri untuk menjaga Bilqis sampai hadir ke dunia ini, meskipun Rini belum bisa melihatnya. Dan … Rini … bahagia melihat … Mbak Nuri dan Pak Andri … bisa … berdampingan seperti … ini,” lanjut Rini terbata-bata.

Andri dan Nuri kembali saling berpadangan, buru-buru Nuri menggeser tubuhnya sedikit menjauh dari Andri ketika menyadari posisi berdiri mereka sangat dekat.

"Rini selalu merasa bersalah atas perpisahan Mbak Nuri dan Pak Andri. Boleh kah Rini meminta satu hal pada mbak Nuri?"

"Apa itu, Rin?" Suara Nuri terdengar lembut.

"Jika Rini tak sanggup lagi bertahan, Rini minta ... Mbak Nuri bisa menjadi ibu bagi Bilqis." Rini berusaha berbicara meskipun terbata-bata.

"RINI!" sentak Nuri. "Kamu jangan bicara begitu."

"Mbak Nuri, aku tidak tau apa aku bisa menebus kesalahanku. Aku sangat menyayan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Elka Ahmad Habibi
kok Rini bilang 9 bulan di rahim, lha kan bayinya lahir prematur.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status