Share

BAB 163

Drrrtttt… Drrrtttt…

Nuri meraih ponselnya di atas nakas dan memicingkan matanya mencari tau siapa yang menelponnya subuh-subuh begini. Andri!

“Assalamualaikum. Ada apa, Mas? Kok subuh-subuh gini sudah menelpon?”

“Walaikumsalam. Kamu libur kan hari ini, Dik?”

“Iya, Mas. Ini kan hari Sabtu.”

“Kamu nggak kemana-mana kan?”

“Nggak, Mas. Ada apa?”

“Mas hari ini mau nengokin Bilqis. Apa kamu mau menemaniku?”

Nuri terdiam sesaat.

“Aku nggak sendirian kok, Dik. Tadi Aldy bilang mau ikut melihat adiknya.”

Andri memahami kekhawatiran Nuri.

“Jam berapa ke sana, Mas? Aku liat kondisi dulu ya.”

“Sekitar jam 10 pagi ini, Dik. Aku juga sudah konfirmasi pada perawatnya.”

“Ya udah, nanti ketemu di sana aja ya, Mas. Insya Allah aku ajak Nanda juga biar Nanda juga ketemu sama adiknya.”

“Iya, Dik. Terima kasih ya, maaf aku menelponnya subuh-subuh buta begini. Aku hanya khawatir kamu punya jadwal lain.”

Nuri meletakkan kembali ponselnya di atas nakas ketika panggilan Andri berakhir. Baru beberapa detik pon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status