Share

BAB 164

“Kita boleh masuk, Mas?” tanya Nuri.

“Boleh, Dik. Tapi nggak lama. Alhamdulillah menurut perawat, perkembangan Bilqis sangat bagus dan kita boleh melihatnya dari dekat,” jawab Andri tersenyum.

“Adik bayinya mana, Pa?” tanya Nanda.

“Adik bayinya ada di dalam sayang. Yuk kita masuk,” ajak Andri.

Perawat mempersilahkan mereka berempat masuk ke ruangan perawatan bayi di mana Bilqis terlihat sedang tertidur lelap di dalam inkubator. Andri menggendong tubuh Nanda ketika gadis kecil itu melompat-lompat berusaha melihat lebih dekat ke dalam inkubator.

Nuri merasa takjub melihat bayi mungil yang kelihatan sangat ringkih itu. Kasihan sekali kamu, Nak. Kamu sudah harus kehilangan ibumu diumurmu yang baru beberapa hari, batin Nuri. Setetes air bening mengalir dari sudut matanya. Andri meliriknya dan kemudian menggelengkan kepala kepadanya.

Nuri tau apa maksud Andri. Laki-laki itu melarangnya menangis karena di sana ada Aldy dan Nanda yang kelihatan sangat bahagia bertemu dengan bayi Bilqis. Nuri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ar Ni
hayo rujuk Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status