Share

BAB 153

“Nuri?”

Nuri tersentak dan segera mengusap wajahnya ketika mendengar namanya dipanggil. Adit melangkah dari ujung koridor ke arahnya.

“Habis nengok Rini? Gimana kondisinya?” tanya Adit sambil tersenyum padanya.

Adit sudah memperhatikan Nuri dari tadi, sejak wanita itu keluar dari balik pintu dan berdiri terpaku di sana sambil menutupi wajahnya. Adit tau, Nuri sedang berusaha menahan luapan perasaannya.

“Rini masih belum sadar, Dit,” jawab Nuri dan membalas senyum Adit. “Ibu gimana?” lanjutnya.

“Ibu sudah diperbolehkan pulang hari ini, itulah sebabnya aku mencarimu ke sini.”

“Oh, kalau begitu ayo ke ruangan ibu, Dit. Kita bantuin beres-beres barang.”

“Udah, Ri. Aku udah beresin semuanya tadi.”

“Aduh, maaf ya, Dit, sepertinya aku terlalu lama di sini.”

“Nggak apa-apa, Ri. Di dalam ada siapa? Apa aku boleh menengoknya?”

“Di dalam cuma ada Mas Andri. Nggak usah, Dit. Aku sudah sampaikan salam darimu tadi padanya. Kita fokus ke ibu aja yuk, aku rasa ibu juga udah nggak sabaran mau pulang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ari Cepu
duuuh...dilema banget mau suka atau benci siapa. sedangkan semua baik, hanya ketentuan dariNYA yang begitu pasti yg tidak bisa diubah siapapun
goodnovel comment avatar
Endang Lestari
Bagus ceriteranya tapi adakah wanita seperti Nuri
goodnovel comment avatar
Isabella
dr awal udah gak suka sama Rini perempuan perusak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status