Share

BAB 156

“Nggak ada persiapan apa-apa, Kak.”

“Kudengar dari Adit, ibunya menginginkan agar hubungan kalian segera diresmikan.”

“Iya, Kak. Itu keinginan Bu Safa. Aku dan Adit hanya mengikuti maunya beliau aja ”

“Andri sudah tau?”

“Sudah, Kak. Aku nggak tau dia tau dari mana dan dari siapa. Aku juga tidak punya kewajiban untuk melaporkan semua tentangku padanya.”

Rizal tersenyum pada adiknya itu. Rizal memahami satu hal bahwa semakin keras adiknya itu menjauh dan menghindari Andri, makin terlihat di mata Rizal bahwa adiknya itu malah semakin menyiksa batinnya sendiri.

“Semoga kamu bisa benar-benar menemukan kebahagiaanmu, Dek.”

Mereka semua terkejut ketika Andri keluar dari kamar Aldy dengan terburu-buru. Lelaki itu masih meletakkan ponselnya di dekat kupingnya dan sepertinya sedang menelpon. Nuri memicingkan mata melihat ekspresi yang ditunjukkan Andri, dia tau Andri sedang dalam kondisi panik, Nuri masih sangat hafal semua tentang lelaki itu. Andri terlihat buru-buru menghampiri Bu Susi yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status