Share

Bab 48b

Besoknya, aku bekerja seperti biasa. Pergi pagi dan berkendara bersama para pejuang nafkah lainnya menuju tempat mengais rezeki masing-masing. Meski pekerjaan sederhana, tapi setidaknya sangat berguna untuk keluarga. Hingga tetap dijalani dengan penuh semangat.

Sampai di parkiran kantor, aku langsung turun dari motor dan berjalan cepat menuju dalam gedung.

"Pagi, Ra!"

Aku menoleh. Ternyata Mas Ryan sudah ada di belakangku. Dia sedang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkahku.

"Pagi, Mas," jawabku sambil tersenyum. Kini dia sudah ada di sebelahku.

"Ngomong-ngomong, terima kasih semalam nasi kuningnya. Enak banget. Apalagi kalau kamu yang anterin langsung. Pasti makin enak," tutur Mas Ryan membuatku mengernyit.

"Memang ngaruh, ya? Mas ini ada-ada saja," timpalku diakhiri kekehan pelan.

"Ngaruh, dong. Coba semalam kamu yang anterin, pasti langsung kebawa mimpi. Kan jarang-jarang sebelum tidur ketemu bidadari." Mas Ryan tersenyum lebar.

Mendengar penuturannya, tiba-tiba p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status