Share

Bab 48a

Melihat kemunculan Anita, pikiranku sudah ke mana-mana. Aku menebak kalau dia akan kembali berbuat rusuh. Tentunya tak akan kubiarkan dia dia berbuat onar di sini. Bikin malu keluargaku saja.

Namun, nyatanya Anita hanya bersandar di mobilnya dengan bersidekap dada. Sepasang matanya menatap tajam ke arah sini.

"Dia memaksa ikut," tutur Mas Hilman padaku.

"Oh." Hanya itu tanggapanku.

"Buruan dong, Mas. Waktu kamu keburu habis kalau cuma bengong di situ," hardik Anita. "Katanya kangen anak, malah ngobrol sama mantan istri," lanjutnya dengan tatapan sinis.

"Ngapain di sini, Mbak? Kalau mau bikin ribut, mending pulang aja. Aku gak akan biarin Mbak bikin keributan di sini. Malu-maluin aja!" Hanan yang baru kembali dari rumah Mas Ryan berdiri di dekat Anita.

Mendengar penuturan Hanan, Anita menghentakkan kakinya. "Aku bilang buruan buruan!" Anita kembali menatap Mas Hilman.

"Ra, aku mau ketemu Ilham," tutur Mas Hilman.

"Dia di dalam, Mas. Ayo, masuk!" ajakku pada mantan suamiku itu.

Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status