Share

Bab 52b

Rasanya, mataku baru terpejam beberapa saat. Tapi adzan subuh sudah berkumandang. Dengan kedua mata yang masih lengket, aku memaksakan diri untuk bangun lalu mengambil air wudhu.

Apapun keadaannya, sebagai seorang muslim, aku wajib melaksanakan solat. Dengan khusuk aku berdiri, mendirikan solat dua rakaat dan ditutup dengan doa.

Rasa kantuk yang tak tertahankan, membuatku kembali menghambur ke atas ranjang tanpa melepas mukena yang masih melekat. Aku melanjutkan tidurku yang tadi sempat terganggu. Beruntung ini hari libur. Jadi aku bisa bangun lebih siang.

Suara riuh dari arah depan membuatku membuka mata. Jam dinding ternyata sudah menunjuk ke angka delapan pagi. Aku pun bangun. Meregangkan otot-otot yang terasa kaku, lalu melepaskan mukena yang masih dikenakan.

"Kenapa sudah bangun? Hari ini kan libur. Semalam kamu kurang tidur," tutur ibu saat melihatku yang hendak ke kamar mandi.

"Gak apa-apa, Bu. Sudah cukup kok tidurnya," jawabku. "Ilham di mana?"

"Di depan. Tadi habis ik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status