Share

Bab 13

"Nyil, dimakan lagi. Kalau cuma makanan, kami berlimpah. Kamu bisa makan sepuasnya," ujar Mas Darius.

Unyil pun makan dengan lahap dan menenggak segelas jus sampai ludes. Hari ini seperti mimpi. Aku tidak percaya menyaksikan peristiwa di depanku ini. Apakah ada orang yang memberi makan seseorang yang sudah mencuri mobilnya?

"Unyil itu nama asli kamu atau cuma samaran?" tanyaku.

"Unyil nama julukan yang diberikan teman saya di pasar, Bu!" jawabnya.

"Ooo .... Lalu, siapa nama aslimu?" tanyaku penasaran.

"Nama asliku, Akmal."

"Ya Allah, nama bagus-bagus kok diganti Unyil."

"Pak, Bu, terima kasih sudah memberiku makanan dan minuman seenak ini. Dari pagi, perutku tidak terisi makanan sedikit pun."

Ya Allah, nggak kuat mendengarnya. Air mataku mulai berlomba untuk jatuh dari manik mata ini. Aku merasa bersalah karena telah membentak-bentaknya tadi.

"Iya, makan saja. Habiskan semua. Di dalam masih banyak makanan. Kalau kamu masih mau, nanti aku ambilkan lagi," kataku. Mas Darius mulai ters
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status