Share

Bab 18

Aku mulai bosan menunggu wanita yang katanya akan memberikan pijatan plus-plus pada Mas Darius. Satu dua menit sampai lima belas menit berlalu dia tak kunjung datang.

Ehem.

Ku toleh Mas Darius masih bermain dengan ponselnya. Ku lihat wajahnya sangat bahagia. Apa karena Farida itu?

Kali ini hatiku benar-benar harus kuat menghadapi cobaan ini. Aku tidak boleh lemah di hadapan Mas Darius. Siapapun wanita itu, tetaplah aku lebih berhak atas suamiku.

"Mila, kamu kenapa seperti orang yang gelisah?" tanyanya. Aku bergeming. "Dari pada bengong, sambil menunggu orang yang akan memijatku, mendingan kamu elus-elus dulu," katanya lagi.

"Bukankah dirimu lebih suka dipijat plus-plus sama orang lain, Mas? Jadi tidak perlu diriku melakukan itu."

"Kamu kenapa? Cemburu lagi?"

"Wanita mana yang tidak cemburu jika tahu suaminya sering menyambangi rumah panti pijat plus-plus? Apa lagi di sana ada wanita cantik." Sebisa mungkin ku tahan netra yang sudah mulai membentuk bendungan.

Kali ini aku merasa jijik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status