Share

Bab 12

"Mobil? Kenapa mobilnya bisa balik?" batinku.

Di depan pintu sudah bertengger seorang lelaki berparas preman. Dengan rambut yang gondrong dan baju yang acak-acakan. Tapi raut wajahnya tidak menampakkan kegarangan. Dia menunduk seperti orang malu.

"Apa lagi ini ya, Allah. Kenapa ada orang model seperti itu datang kesini?" batinku.

Aku menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Apakah orang ini yang membawa mobilnya balik. Jangan-jangan dia pencurinya. Atau pahlawan yang membawa pulang mobil kami. Kenapa aku terjebak dalam suasa seperti ini Ya Tuhan? Kalau dia pencuri, nggak bakalan mengembalikannya.

"Heh, katakan siapa kamu? Pencuri, preman, atau pahlawan!" tanyaku dengan ketus.

"Mumpung suasana hati sedang kurang bagus, bisa juga tu orang ku pakai untuk cem-ceman. Lumayan buat memuaskan tanganku yang sedikit gatal," batinku.

"Ak-aku ... Aku..." dia terlihat gugup.

"Aku, aku apa?" Penampilan saja yang sangar. Tapi, suara melow.

"Ma-maaf, Bu!"

"Ibu-ibu, memangnya aku ibumu!"

"E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status