Share

71. Pulang

"Ada apa, La?" tanya Mitha antusias, mungkin karena melihat raut wajahku yang cemas.

"Mama masuk rumah sakit, asmanya kambuh. Barusan Om Dimas yang menelepon menggunakan nomor Mama."

"Terus?"

"Gue harus ke sana."

"Enggak apa-apa, gue antar. Ayo!" Mitha bangkit sambil merapikan rambutnya.

"Enggak!" Aku menggeleng sambil tetap duduk di atas kasur.

"Kenapa? Bukankah Mama Lo di rumah sakit, kita harus segera ke sana, La "

"Kita berdua?!" Aku menyipit.

"Terus sama siapa lagi?" Mitha juga memicing.

"Gak mungkin, masa kita datang berdua ke rumah sakit. Nanti mama akan mempertanyakan kenapa gue malam-malam seperti ini ke rumah sakit tanpa Om Do. Lagian gue tidak berani berhadapan dengan pria itu."

"Kan ada Gue."

Aku menggeleng. Berangkat berdua bersama Mitha malam-malam seperti ini dan harus berhadapan dengan om Dimas? Aku tidak mau.

"Oke, kalau begitu kita minta antar sama supir gue aja."

Aku tetap menggeleng.

"Ya terus gimana?"

Aku membuang nafas kasar, ini situasi benar-benar tidak bisa di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status