Share

77. Ponsel Rendy aktif

Aku hanya bisa diam ketika usapannya di kepalaku terus berlanjut hingga aku merasa nyaman. Rasanya semua kegelisahan ini hilang, apakah ini artinya aku sudah mulai menerima pria ini sebagai suamiku. Mungkin bukan juga, karena usapan itu, terlepas dari siapa yang melakukannya, memang akan terasa menenangkan.

***

Pagi harinya Mama kelihatan segar, penyakit asmanya memang sering kambuh terlebih kalau beliau kecapean dan banyak pikiran. Tapi asal sudah minum obat dan beristirahat, sudah pasti mendingan.

"Kalau kamu mau berangkat kuliah, berangkat saja, La. Mama sudah baikan kok, sebentar lagi Om Dimas pasti akan ke sini," kata Mama ketika aku dan Om Do baru saja pulang dari musholla selesai menunaikan salat subuh. Aku terpaksa ikut keluar berpura-pura melaksanakan salat karena Mama belum tahu keadaanku yang sebenarnya.

"Tapi Mama sendirian di sini."

"Sebentar lagi Om Dimas juga pasti ke sini, kamu jangan khawatir."

"Bagaimana kalau Om Dimas tidak ke sini?"

"Setelah mengantar Lala ke kampu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status