Share

81. Jawaban Jujur

Aku memutar bola mata sambil menghentakkan kaki lalu mengikutinya menuju mobil. Lagi-lagi, tak ada percakapan selama perjalanan. Aku masih belum mengerti kenapa pria ini bisa tahu aku ada di cafe itu bersama Rendy. Apa mungkin kedua sahabatku yang memberi tahu Om Do atau justru Rendy sendiri.

Mobil berbelok ke sebuah restoran yang cukup besarnya. Aku tahu ini bukan restoran biasa. Mama dan Papa dulu sering mengajakku makan di restoran yang punya cabang di mana-mana ini. Menunya memang luar biasa enak dan harganya luar biasa mahal. Tapi apakah Om Do punya uang sebanyak itu untuk membayar makanan di sini.

"Ayo turun, kenapa bengong?"

"Ah, ya. Aku .... "

"Takut aku gak bisa bayar makanan sultan di sini yang harganya bikin dompet jebol?"

Ya ampun, kenapa Om Do tahu apa yang sedang kupikirkan? Jangan-jangan dia punya ilmu telepati hingga sering mengetahui isi hatiku. Bagaimana kalau dia tahu juga aku sering merasa nyaman berada di dekatnya? Gawat!

"Bu-bukan .... "

"Tenang saja, paling jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status