Share

76. Baper

"Ini, Ma. Mas Faldo terbiasa tidur tanpa bantal," jawabku cepat sebelum Om Do menjawab.

"Oh ... Mama kira Faldo terbiasa tidur di bawah. Makanya Mama mau marah sama kamu. Masa suami dibiarkan tidur di lantai. Oh iya, tapi kalian di rumah tidur bersama, 'kan, satu ranjang? Biasanya kalau yang nikah dijodohkan atau terpaksa itu yang satu tidur di sofa yang satu tidur di ranjang atau sekalipun tidur di ranjang biasanya saling membelakangi. Mama khawatir itu tidak terjadi sama kalian."

Duh, Mama!

"Enggak, Ma. Kami enggak seperti itu, kok." Aku melirik Om Do yang tersenyum sinis.

Namun detik berikutnya, tanpa kusangka dia bangkit dan duduk di dekatku.

"Awalnya Lala juga malu-malu, Ma. Maklum saja, karena kami memang tidak saling mengenal. Tapi setelah beberapa hari kehidupan rumah tangga kami berjalan normal. Benar 'kan, Sayang?" Kejutan berikutnya, Om Do memelukku sambil mencubit hidungku, sontak saja itu membuatku kaget.

"I-iya benar," jawabku setengah gugup sambil menoleh kearah Mama. S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status