Share

SEHIDUP SEJANNAH
SEHIDUP SEJANNAH
Penulis: P.ALW

Bab 1

Penulis: P.ALW
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-10 11:35:56

Sudah nyaris satu tahun aku mencoba mengobati luka hati yang tak kunjung sembuh karena sebuah pengkhianatan. Kejadian sialan itu membawaku dalam dunia baru yang membosankan. Aku mencoba melupakan dengan selalu pergi ke tempat hiburan malam, namun yang terjadi bukannya melupakan malah membuatku selalu dalam masalah.

Seperti saat ini contohnya.

Lagi, Aku menabrak pengendara lain karena mabuk dan pikiran melayang. Suara bising sirine seolah membuatku terbiasa. Suara klakson dan makian orang-orang yang merutuki kelalaianku sudah tak Kuperdulikan. Aku hanya diam. Di tepi jalan sembari merasakan dinginnya hembusan angin malam yang menerpa kulit halusku. Dengan pikiran yang selalu saja sama. Menyalahkan masa lalu yang merenggut kebahagiaanku.

Suamiku.... Dia mengkhianatiku.

Dering ponsel kembali terdengar. Aku menatap layar pipih itu dan mengangkatnya dengan santai.

"Ya, Ayah." Suaraku terdengar malas. Seperti biasa, pria paruh baya di seberang sana yang merupakan ayah kandungku saat ini mulai memberi ceramah baru.

"Apa lagi yang telah kau lakukan? Apa kau tidak lelah, selalu mencari masalah! Bagaimana dengan keadaan keluarga korban yang telah kau tabrak, Aliya!"

Lama, Aku terdiam. Sudah terbiasa dengan sikap Ayah yang berpura-pura peduli sementara dia sendiri tidak punya waktu untuk putrinya. Bukankah seharusnya dia datang dan memelukku?

"Aku tidak sengaja." Aku menyahut datar. Hanya itu kata pembelaan yang keluar dari mulutku. Lagi pula korban yang Aku tabrak tidak mati. Selebihnya, Aku memilih diam. Sampai akhirnya terdengar helaan nafas ayah dan kata terakhirnya.

"Sebaiknya mulai sekarang kamu mencari supir. Papi nggak mau liat kamu nyetir sendiri. Bahaya, Aliya! Kalo cuma kamu yang celaka, nggak masalah. Tapi jangan celakai orang lain!!"

Aku tertawa getir mendengarnya. Tentu saja... Tidak masalah kalau aku yang celaka. Asal jangan orang lain, karena kesibukan pria tua itu akan terganggu karena ulahku. Sialan!

***

Setelah berdamai dengan pihak keluarga, dengan memberikan banyak uang. Aku memilih pulang.

Ya, Papi hanya bisa menghakimi namun tidak menyelesaikan masalahku sedikitpun. Seperti biasa, Aku selalu melakukannya seorang diri. Beruntung, Aku punya banyak uang hingga masalah sebesar apapun bisa di selesaikan dengan mudah. Cih... Orang-orang seperti mereka tidak akan bersikap lebih jika sudah berhadapan dengan uang. Itulah sebabnya Aku bekerja sangat keras agar kekayaanku tetap stabil.

Mobil Lexus berwarna biru yang Aku kendarai meluncur memasuki pekarangan rumah. Sejak kejadian terkutuk waktu itu, Aku memutuskan tetap tinggal di rumah ini. Tempat di mana dulu, ada tawa dan kehangatan sebuah ikatan pernikahan. Kini digantikan dengan keadaan yang sepi namun tidak sesunyi suasana hatiku.

Bangunan mewah ini begitu klasik memiliki hubungan erat dengan arsitektur klasik Yunani dan Roma kuno, sehingga memiliki detail desain yang sedikit rumit.

Misalnya pada panel-panel langit, jendela, atap dan pintu masuk, yang memiliki gaya otentik dan berkelas.

Dan malam ini...

Masih sama seperti malam-malam sebelumnya. Berakhir sepi dan tiada hal yang membuatku merasakan indahnya dunia. Aku melangkah masuk ke dalam rumah. Dengan pandangan berkabut dan kepala pusing akibat minuman yang sebelumnya melewati tenggorokanku. Meski efeknya tidak begitu terasa, namun tetap saja. Aku mabuk dan kembali terkapar di lantai karena penglihatanku mulai berputar.

Namaku Aliya Mahesa Candra. Memiliki kekayaan yang berlimpah dan wajah di atas rata-rata. Tubuhku terawat dengan baik. Dan berasal dari keluarga bangsawan. Banyak pria memuja kecantikanku. Namun semua itu bukan berarti hidupku sudah sempurna.

Sampai detik ini... Tidak ada yang mencintaiku. Suamiku, sahabatku, bahkan ayahku. Mereka semua mengkhianatiku. Tidak ada yang menyayangiku. Aku selalu sendirian. Aku kesepian. Dan aku menginginkan kehadiran seseorang yang menginginkanku.

***

"Nyonya! Nyonya Aliya!"

Sebuah tepukan halus di pipiku, membuat mataku mengerjap. Ku tangkap sosok wanita paruh baya yang selama sepuluh tahun menjadi pelayan di rumah ini.

"Mina?" Aku bergumam malas. Saat wanita ini membangunkanku, Aku yakin pagi akhirnya hadir juga. Dan saatnya bagiku menyibukkan diri dengan bekerja dan melupakan kesakitan yang Aku rasakan setiap malam.

"Nyonya, jangan tidur di sini. Anda bisa sakit. Ayo saya bantu ke kamar," ucapnya dengan raut khawatir. Aku menepis tangannya. Beranjak dari tempatku terbaring dan mulai berjalan menaiki tangga tanpa memperdulikan wajah khawatirnya yang menurutku terlalu berlebihan.

"Tidak perlu, Mina. Siapkan saja sarapan. Aku akan bersiap bekerja." Aku terus melangkah tanpa menatapnya. Menaiki tangga dan menuju ke kamarku.

"Baik Nyonya."

***

Suara bel pintu terdengar, saat Aku sedang menikmati sarapan pagiku yang membosankan.

Mina tahu Aku merasa terganggu dengan suara itu, hingga hanya dengan menatapnya tajam wanita itu segera menuju pintu dan menyambut siapa yang datang di waktu sepagi ini.

"Nyonya, ada tamu."

"Siapa?" Aku bertanya dengan nada dingin. Tidak ada sikap ramah karena bagiku itu tidak penting.

"Em, anak buah Tuan Mahesa. Dia datang bersama seorang pria." Mina sedikit ragu saat mengatakan siapa yang datang. Dia tahu, Aku terlalu sensitif mendengar kata suruhan ayahku.

"Suruh masuk."

"Baik Nyonya."

Setelah Aku menyelesaikan sarapanku. Secara bersamaan anak buah ayahku datang. Kali ini dia tidak sendirian. Ada sosok pria di sebelahnya. Entah siapa, Aku tidak peduli. Aku menatapnya dingin.

"Ada perlu apa?"

"Nyonya Aliya. Saya diperintahkan Tuan Mahesa membawakan Anda sopir. Dan ini orangnya."

Aku menoleh ke arah pria yang di bawa oleh Henry. Sosok bertubuh tegap dengan warna kulit sawo matang khas orang Indonesia. Rambutnya lurus dan tertata rapi. Garis wajahnya cukup tegas dan menampilkan kharismanya tersendiri. Cukup menarik hanya untuk di jadikan seorang sopir. Aku memperhatikan pria ini dengan penilaian yang jeli. Namun herannya, dia bahkan tidak berbinar saat melihatku seperti pria lain pada umumnya.

Apa matanya sedang ada masalah?

"Siapa namamu?" Tanyaku dengan nada tegas.

"Danu aditya, Nyonya."

"Baiklah. Aku memberimu waktu sepuluh menit untuk berganti pakaian. Sebentar lagi Aku akan berangkat."

Pria itu nampak keheranan menatapku. Namun Aku tidak menggubrisnya. Aku tahu banyak pertanyaan di dalam benaknya, namun ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Aku harus segera berangkat bekerja.

Mina segera menunjukkan di mana kamar Danu. Dan Aku kini menatap Henry yang telah lama mengabdi pada ayahku dengan tatapan dingin mematikan.

"Apa ada hal lain lagi?"

"Tidak ada Nyonya. Saya rasa perjanjian kerja bisa Anda lakukan sendiri. Tugas Saya sudah selesai. Saya permisi pulang," ucapnya dengan setengah membungkuk sebelum melangkah pergi. Sementara Aku mengangkat dagu dengan angkuh.

Tak perduli sekeras apa, Ayahku mencoba ikut campur dalam urusanku. Itu tidak ada artinya sama sekali bagiku. Tetap saja bagiku dia orang paling kejam yang tidak pernah menyempatkan waktunya untuk melihatku. Bahkan di saat keadaanku terpuruk waktu itu.

Bab terkait

  • SEHIDUP SEJANNAH   Bab 2

    Di ruangan ini, suasana selalu hening. Biasanya hanya aroma kopi yang menemani setiap aktifitas pagiku di kantor ini. Namun saat ini berbeda. Ada sosok pria yang duduk tegap dengan sorot mata tajam namun terlihat datar. Dia berasal dari desa. Namun Aku cukup salut karena dia bisa mengendarai mobil mahal keluaran terbaruku dengan baik. Yah, dia layak di jadikan supir pribadi. Pria ini hanya duduk diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun sejak tadi. Dia bahkan tidak menggubris tatapanku yang mengamati keseluruhan tubuhnya dengan detail. Dia bahkan tidak terlihat gugup sama sekali saat berhadapan denganku. Sementara Aku duduk di hadapannya, menyilangkan kaki dengan tatapan tak luput dari wajah datar ini. "Apa Tuan Mahesa memaksamu?" Aku bertanya datar. "Tidak, Nyonya." "Lantas bagaimana bisa kau terhubung denganya?" "Saya mantan pekerjanya sewaktu di desa. Kebetulan saya sangat membutuhkan pekerjaan ini, Nyonya." Hening, aku mengamatinya dengan tatapan lekat. "Aku tidak suka peke

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10
  • SEHIDUP SEJANNAH   PASRAH

    Tidak ada yang bisa Syma lakukan untuk mengambil kembali Zea dari Revan. Ingin menuntut sekalipun akan sangat percuma. Revan pasti akan membayar pengacara untuk memenangkan hak asuhnya.Sementara Syma...Dia tidak punya banyak uang untuk melakukan hal itu.Namun Syma juga tidak akan bisa tenang jika jauh dari putri kecilnya itu.Yang hanya bisa Syma lakukan hanyalah menangisi nasibnya yang begitu menyedihkan. Syma begitu terpuruk, bahkan kehilangan sosok suami yang begitu dicintainya saja sudah membuatnya cukup kalut, apalagi kehilangan anak satu-satunya.Karena tidak tahu harus kemana dia melangkah, Syma akhirnya memutuskan untuk menemui Mia dirumahnya."Syma?Apa yang kau lakukan disini? Ya Tuhan, apa yang terjadi padamu," ucap Mia yang melihat Syma sudah berada didepan rumahnya. Namun tidak mengetuk pintu sama sekali. Bahkan tanpa bertanyapun, Mia sudah mengetahuinya dari penampilan Syma yang sangat kusut dan berantakan. Wajah sembabnya k

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   TERJEBAK

    "Ketahuilah nak, ada empat syarat bagi wanita untuk masuk kedalam surga. Yang pertama, Menjaga sholatnya. Kedua berpuasa di bulan Ramadhan. Ketiga menjaga kehormatannya. Dan yang keempat taat pada suaminya. Jika seorang wanita sudah melakukan semua itu, maka dia berhak masuk kedalam surga melalui pintu mana saja.Kelak disana, wanita yang meninggal dalam keadaan suaminya Ridho padanya. Dia akan menjadi Ratunya para bidadari surga.Dan lagi...Diakhirat kelak, tidak akan ada lagi yang namanya cemburu. Iri hati, atau prasangka buruk lainnya," ucap Alma dengan begitu lembut.Syma yang mendengarnya cukup terhenyak. Batinnya seakan menjerit."Jika saja Jidah tahu bahwa semuanya telah kulakukan dengan baik. Malah suamiku sendirilah yang menciptakan sebuah neraka bagiku ! masih bisakah aku mengharapkan surga itu, Ya Robb?"💕💕💕💕💕Syma melepaskan apron yang masih melekat ditubuhnya. Lalu menghempaskan dirinya dikursi tempat para karyawan cafe be

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   ERSAD DESTARA

    Ersad Destara, seorang pengusaha yang kaya raya itu sedang menatap Syma dengan penuh kerutan didahinya."Dijebak?Bagaimana bisa?"Ersad memang suka memesan wanita untuk menuntaskan hasratnya yang tidak pernah tersalurkan pada istrinya. Namun dia melakukannya atas persetujuan orang itu sendiri. Dan tidak sembarang wanita yang bisa tidur dengannya.Melihat Syma yang memelas dan terlihat begitu ketakutan. Membuat Ersad menjadi luluh dan merasakan sesuatu didalam dirinya agar melindungi wanita yang ada dihadapannya ini."Seseorang yang bernama Chito mengurungku disini. Dia memerintahkan seseorang untuk mengubah penampilanku. Aku tidak pernah memakai pakaian seperti ini sebelumnya, aku mohon tuan ... selamatkan aku dari sini," ucap Syma disela isakkanya.Tidak ada kata yang keluar dari mulut Ersad. Pria itu kemudian mengambil benda pipih disaku celananya dan menghubungi seseorang.Syma tidak bisa mendengar jelas apa yang dikatakan oleh pria itu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   SEBUAH TAWARAN

    Syma menatap kartu nama yang saat ini berada digenggamannya. Segala macam pertimbangan ada didalam benaknya.Syma ingat bagaimana ketika Ersad tiba-tiba memberikan kartu nama itu sebelum pergi.Saat itu ... Syma menatap Ersad penuh dengan pertanyaan. "Bagaimana caranya?""Jadilah simpananku, maka aku akan membuatmu mendapatkan hak asuh atas anakmu !"Syma tercengang mendengarnya. Mulutnya terbuka hendak mengutarakan penolakan. Namun Ersad menghentikannya."Itupun jika kau setuju. Aku rasa ... kau butuh waktu untuk mempertimbangkannya. Ini kartu namaku, datanglah jika kau tertarik," ucap Ersad menyerahkan lembaran kartu yang bertuliskan alamatnya.Karena begitu terkejut, Syma hanya bisa menerima sembari menatap kepergian Ersad dari kejauhan.Dan sekarang ... Syma benar-benar bingung. Tawaran Ersad cukup menggiurkan baginya. Namun Syma juga tidak ingin menghancurkan rumah tangga orang lain. Dia bukanlah wanita seperti itu.("Tidak !

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   AURAT

    "Nora "Terlihat raut kekecewaan di wajah Ersad. Dia pikir tadinya yang datang adalah Syma. tapi ternyata yang datang adalah Nora. adik Erika yang berarti adik iparnya sendiri."Apa yang kau lakukan disini Nora? bukankah seharusnya kau menyelesaikan pendidikan di luar negeri?" tanya Ersad, yang melampiaskan kekesalannya pada Nora."Kakak ipar, kenapa kau terlihat tidak senang melihatku ! aku datang hanya ingin melihat keadaan kak Erika yang masih sakit," ucap Nora dengan mengerucutkan bibirnya."Lalu apa yang kau lakukan disini? ini kantor, bukan rumah sakit !""Em ... ayolah kak, temani aku kerumah sakit," ucap Nora bergelayut manja padanya. Sementara Ersad malah begitu risih dengan tingkahnya yang selalu saja seperti itu."Maaf aku sibuk ! biar Kevin saja yang menemanimu," jawab Ersad selembut mungkin, namun bukan berarti dia melunak dengan gadis itu.Nora sendiri hanya melirik Kevin sekilas dengan malas, lalu beralih lagi ke Ersad.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   PEREBUTAN HAK ASUH

    Kegugupan menyelimuti Syma. Hatinya berdebar, dia sangat khawatir jika dia tidak berhasil mengambil hak asuh anaknya. Syma tidak bisa membayangkan bagaimana jauh dari anaknya.Hanya dengan Dzikir dan sholawat tidak hentinya dia rapalkan didalam hatinya. Memohon kepada sang Maha kuasa agar memudahkan segala urusannya.Berbeda dengan Ersad yang duduk dengan tenang, seakan sudah dipastikan bahwa dia akan berhasil.Tatapan mereka beralih pada kedatangan Refan yang menggendong Zea, diikuti oleh Mia dibelakangnya dengan tidak tahu malu malah sengaja bergelayut ditangan Refan. Syma tidak lagi memperdulikan kemesraan mereka, apalagi tatapan membunuh dari Refan yang seakan ingin menelannya hidup-hidup. Pandangan Syma hanya tertuju pada sosok putri kecilnya itu. Syma tidak kuasa menahan kerinduannya, dia ingin sekali berlari dan memeluk erat Zea. Namun dia harus menahannya, jika tidak ... semuanya akan kacau. Syma ingat bahwa sebelumnya Ersad telah memerintahkan dia untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • SEHIDUP SEJANNAH   AKU INGIN HALAL

    Malam sudah semakin larut. Ketika Zea sudah tertidur dengan lelap. Syma pun segera beranjak dari sana. Rasanya tidak ingin meninggalkan Zea tertidur sendirian. Namun kenyataannya Ersad telah menunggunya dikamar yang lain. Syma sempat berpikir apa yang harus dilakukan. Ersad pastinya ingin menagih perjanjiannya. Sementara Syma sangat belum siap untuk hal itu. Ditambah lagi, Syma sangat tidak ingin melakukan perzinahan.Langkahnya pelan, namun tanpa terasa tiba-tiba sudah berada didepan kamar Ersad. Jantungnya berdegup kencang. Dengan sekali tarikan nafas, Syma memberanikan diri membuka pintunya.Ketika masuk kedalam sana, Ersad langsung menghentikan kegiatannya yang sedang berkutat dengan handphonenya. Wajahnya terlihat segar, pastinya Ersad telah membersihkan dirinya terlebih dulu.Kegugupan semakin melanda diri Syma, seperti pengantin baru yang baru akan melakukan malam pertama mereka."Kau datang juga akhirnya," ucap Ersad menatap Syma begitu dalam. E

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13

Bab terbaru

  • SEHIDUP SEJANNAH   IKUT BAHAGIA

    "Aku ikut senang mendengar kabar baik ini. Semoga Erika segera pulih.Dan mengenai aku. Aku tidak memusingkan rencana Allah tentang hidupku, maupun jodohku. karena aku yakin, Allah lebih tahu kapan waktu terbaik bagiku untuk mendapatkannya.Karena jika memang kami berjodoh. Allah pastinya akan semakin mendekatkan, bukan menjauhkan," ucap Syma begitu tenang. Wajahnya terangkat, seakan memberi tahu Nora bahwa dia tidak takut dengan apa yang akan terjadi nanti."Dasar ja*ang tidak tahu malu ! bisa-bisanya kau berbicara seakan kau wanita baik-baik. Padahal kau hanya sampah, yang telah merusak rumah tangga orang." hardik Nora dengan tajam."Kau benar. Aku memang bukan wanita baik. Aku sadar perbuatan burukku mungkin jauh lebih banyak dari pada kebaikanku yang hanya bisa dihitung dengan jari.Dan jikalau bukan karena Allah yang menutup aibku, maka sudah dipastikan bahwa aku begitu hina. Aku memang bukan manusia baik, tapi aku selalu berusaha agar menjad

  • SEHIDUP SEJANNAH   PIKIRKAN NASIBMU

    Ersad senantiasa tersenyum, kala menyadari bahwa Syma telah melepaskan pria itu dan lebih memilihnya. Hatinya mengembang bagaikan bunga yang sedang bermekaran di musim semi. Perasaan cinta yang berbeda dengan Erika. Perasaan ini lebih murni, dan tak terhingga. Seakan rasa cintanya menyeruak keluar tanpa bisa dicegah.Bahkan saat ini....Sesuatu yang berat sedang menimpa tubuhnya. Syma tertidur diatas tubuhnya setelah melakukan percintaan panas mereka semalam. Ersad menumpahkan semua perasaannya pada Syma tanpa berpikir bahwa wanita itu masih dalam keadaan duka, karena baru saja kehilangan orang tua asuhnya.Ersad memperhatikan wajah Syma yang lebih terlihat santai. Wajah sembab karena terlalu banyak menangis sudah tidak ada lagi. Dalam keadaan dekat seperti ini. Ersad menyadari bahwa Syma begitu cantik. Dia masih terlihat sangat muda dan segar. Meski sudah memiliki seorang anak. Wajahnya terlihat bercahaya dan bibirnya... dimana tempat yang menjadi favoritnya

  • SEHIDUP SEJANNAH   DIA PANTAS MENDAPATKANNYA

    Hari itu, Mia berhasil ditahan oleh polisi.Kondisinya begitu memprihatinkan. Wajah yang tadinya selalu dilapisi make up yang selalu membuatnya agar percaya diri. Kini nampak begitu kusut dan kusam. Bahkan lingkar hitam diarea matanya terlihat jelas.Revan menatap Mia begitu simpati. Wanita yang kini menjadi istrinya, yang dia anggap jauh lebih baik dari Syma, telah mendekam dipenjara."Apa yang kau lakukan sampai jadi seperti ini, Mia?" Revan tidak bisa menyembunyikan kerisauan dalam hatinya. Melihat Mia ditahan seperti ini.Mia sendiri bingung, jawaban apa yang harusnya dia katakan pada Revan. Revan pasti akan kecewa jika tahu yang sebenarnya."Aku memang datang kesana malam itu. Aku mencari Syma untuk memberi perhitungan padanya. Aku sendiri tidak tahu kenapa wanita tua itu tiba-tiba sakit."Tentu saja Revan percaya dengan semua yang dikatakan oleh Mia. Tidak ada satu hal pun yang membuat Revan mencurigainya."Mas... tolong aku ! ak

  • SEHIDUP SEJANNAH   TERTANGKAP

    Syma menggigit kuku-kukunya. Didalam perjalanan dia tidak henti-hentinya berdoa agar Alma diberi keselamatan dan umur yang panjang.Dia ingat ketika Aina tiba-tiba menelponnya untuk memberitahu kabar bahwa Alma mengalami koma.Ponselnya langsung terlepas dari genggamannya. Syma langsung bergegas ingin menemuinya, namun Ersad tiba-tiba muncul dan menahannya."Tunggu dulu, Syma. Kau mau kemana? kenapa wajahmu terlihat panik seperti itu?""Jidah Mas....Jidah mengalami koma. Aku harus kerumah sakit sekarang, aku ingin menemuinya. Aku harus kesana sekarang juga, Mas... " ucap Syma begitu frustasi."Apa? baiklah... aku akan menemanimu sekarang," ucap Ersad mengambil kunci mobilnya. Zea yang sedang tertidur pulas langsung diangkat dan diajak bersama mereka.Dalam perjalanan, Ersad menghubungi Kevin untuk menjaga Zea. Untungnya Kevin begitu sigap dan menunggu kedatangan mereka dirumah sakit itu."Tenanglah Syma....Jidah pasti bai

  • SEHIDUP SEJANNAH   KEJAHATAN MIA

    Langkah kaki seorang wanita yang berjalan tergesa-gesa membuat Alma merasa terganggu. "Siapa yang datang kepanti selarut ini?" pikir Alma memicingkan matanya. Menatap sosok wanita yang pernah dia lihat waktu itu."Bukankah wanita itu Mia? teman Syma. Apa yang ingin dia lakukan disini."Alma mendekati wanita itu dengan langkahnya yang tersaruk-saruk. Mencoba menanyai apa tujuan wanita itu kesini."Mia? apa yang membuatmu datang kemari?""Katakan padaku dimana Syma tinggal sekarang !" tukas Mia tanpa adanya rasa hormat sedikitpun pada orang yang lebih tua. Ucapannya begitu ketus dan terkesan kurang ajar."Kenapa kau bertanya padaku? sudah jelas dia pasti berada bersama suaminya, Revan."Mendengar hal itu, membuat Mia mendengus. "Apa Syma belum memberitahumu sesuatu? wanita itu telah bercerai. Dan mas Revan sekarang sudah menjadi suamiku. Aku ingin menemuinya, karena aku harus membuat perhitungan padanya. Gara-gara dia, mas Revan meneduhkan hal

  • SEHIDUP SEJANNAH   HANYA MEMELUKMU HATIKU TENANG

    "Apa maksud dari ucapanmu !" Revan berucap sembari menggertakkan giginya karena begitu geram."Wanita yang kau jadikan istri ini adalah penyebab hancurnya rumah tangga kalian. Dia sengaja menyuruh orang untuk melecehkan Syma dan memanipulasi seolah Syma berselingkuh.Belum puas membuat Syma menderita, dia malah bekerja sama dengan temannya untuk menjual Syma. Wanita yang kau jadikan istri ini adalah wanita mengerikan!" ucap Ersad dengan penghinaan yang kental. Membuat Mia terdiam karena semua perbuatannya telah terbongkar."Omong kosong apa yang kau bicarakan. Apa kau tidak tahu Mia adalah orang yang paling berjasa dalam hidupku! setiap kali kami ada masalah dan merasa terpuruk, dialah orang yang pertama kali ada untukku.""Memang itulah tujuannya. Dia berusaha membuat Syma terkesan jahat dimatamu, sementara dia sendiri berusaha bagaimana caranya agar terlihat baik seperti malaikat..."Revan diam sejenak. Mengalihkan pandangannya kearah Mia yang terliha

  • SEHIDUP SEJANNAH   JANGAN SENTUH MILIKKU

    "Nora ... aku ingin bicara padamu," suara Ersad membuat Nora langsung memalingkan wajahnya. Menunjukan bahwa dia masih begitu kesal dengan pria itu."Bicaralah," sautnya acuh.Ersad menghela nafasnya. Mengambil tempat duduk berada didekat Nora."Aku tidak bermaksud menyingkirkan posisi Erika. Dia tetap akan menjadi wanita pertama dalam hidupku, karena aku sangat mencintainya. Aku menikahi Syma hanya saat Erika masih koma. Ketika dia siuman nanti, aku akan segera menceraikan Syma.Yang harus kau tahu, Syma hanya menggantikan posisi Erika sementara waktu. Tidak lebih dari itu," ujarnya bersikap selembut mungkin. Jika saja bukan karena permintaan Syma, Ersad tidak akan pernah mau melakukan hal ini.Dan dia sendiripun bingung, kenapa begitu tidak berdaya menolak keinginan Syma.Sementara Nora, justru semakin besar kepala akibat perbuatannya ini."Bagaimana jika Kak Erika tidak bangun lagi? apa itu artinya Kakak akan bersama wanita itu selamanya?

  • SEHIDUP SEJANNAH   Bab 8

    Kata mereka...Pernikahan itu indah. Aku juga sebelumnya berpikir seperti itu. Menikah karena mencintai laki-laki yang baru dua tahun aku kenal. Namanya Ahkam.Namun dari segi penglihatan ku. Pernikahan adalah hal yang paling mengerikan.Bagaimana tidak?Apapun permasalahan yang terjadi, perempuan adalah oknum yang selalu disalahkan. Seorang istri dituntut sempurna. Dan hal yang paling menyebalkan, seorang istri selalu di paksa sabar atas segala ketidak adilan.Pernikahan yang seperti apa, yang mereka sebut indah?Dan setelah menginjak dua tahun pernikahan, barulah aku sadar bahwa semua yang terjadi hanyalah ujian dalam rumah tangga.Ya.Bukan rumah tangga namanya jika tidak ada ujian. Aku menikah dengan Laki-laki baik, soleh, bertanggung jawab dan tampan. Sekilas nampak sempurna, bukan? Namun kesempurnaan itu di nodai dengan ahklak mertua dan ipar.Mereka tidak bisa menerima kehadiran ku hanya karena aku wanita yang berasal dari keluarga miskin.Mereka pikir bisa mengalahkan aku?Tent

  • SEHIDUP SEJANNAH   Bab 9

    Kata mereka...Pernikahan itu indah. Aku juga sebelumnya berpikir seperti itu. Menikah karena mencintai laki-laki yang baru dua tahun aku kenal. Namanya Ahkam.Namun dari segi penglihatan ku. Pernikahan adalah hal yang paling mengerikan.Bagaimana tidak?Apapun permasalahan yang terjadi, perempuan adalah oknum yang selalu disalahkan. Seorang istri dituntut sempurna. Dan hal yang paling menyebalkan, seorang istri selalu di paksa sabar atas segala ketidak adilan.Pernikahan yang seperti apa, yang mereka sebut indah?Dan setelah menginjak dua tahun pernikahan, barulah aku sadar bahwa semua yang terjadi hanyalah ujian dalam rumah tangga.Ya.Bukan rumah tangga namanya jika tidak ada ujian. Aku menikah dengan Laki-laki baik, soleh, bertanggung jawab dan tampan. Sekilas nampak sempurna, bukan? Namun kesempurnaan itu di nodai dengan ahklak mertua dan ipar.Mereka tidak bisa menerima kehadiran ku hanya karena aku wanita yang berasal dari keluarga miskin.Mereka pikir bisa mengalahkan aku?Tent

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status